MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Sekolah Islam Athirah Kajaolalido menjadi tuan rumah Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI Makassar yang akan diselenggarakan 8 Juni hingga 14 Juli mendatang.
Kegiatan ini digelar Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kota Makassar dan Yayasan Guru Belajar serta akan diselenggarakan di 50 daerah.
TPN merupakan forum tahunan yang menjadi kulminasi petualangan guru belajar sepanjang tahun melalui beragam aktivitas belajar, berkarya, dan berkarier. Di Makassar, ada beberapa aktivitas TPN XI yakni kelas pendidik, kelas penggerak, talkshow pendidikan, dan Cerdas Cermat Guru (CCG).
Pada aktivitas belajar CGG, peserta akan mendapat soal tantangan konseptual dan praktis yang dirancang sesuai Perdirjen Nomor 2626 Tahun 2023 mengenai Model Kompetensi Guru.
Penggerak KGBN Makassar, Zaid Buri Prahastyo aktivitas CCG ini bukan kompetisi melainkan asesmen formatif untuk pendidik agar mengetahui level kompetensinya.
"Melalui CCG, pendidik bisa mengetahui level kompetensinya tanpa rasa khawatir seperti gagal uji kompetensi. Sebaliknya, CCG menjadi tempat belajar yang seru, terlebih pesertanya adalah tim sehingga mereka bisa berdiskusi. Dengan umpan balik setelahnya, pendidik juga jadi tahu apa yang perlu mereka tingkatkan," ungkapnya.
Ketua pelaksana TPN XI pusat, Maman Basyaiban menjelaskan latar belakang diadakannya CCG karena kurangnya keberagaman. Termasuk upaya peningkatan kompetensi guru dan banyaknya program pengembangan kompetensi guru tapi minim yang membantu guru mengetahui level kompetensinya atau minim umpan balik.
"Mengapa umpan balik perlu lebih banyak? Ibarat orang yang belajar memasak, sudah membaca banyak buku resep, menonton banyak tutorial masak, sudah mencoba memasak juga, tetap butuh makanannya dicicipi dan mendapat masukan dari orang lain. Dari situ jadi bisa mengukur diri apa yang perlu ditingkatkan dari masakannya. Sama halnya dengan guru yang mengajar, butuh umpan balik,” kata Maman.
Peserta yang lolos CCG di Makassar akan maju ke level nusantara di puncak TPN XI di PosBloc, Jakarta pada tanggal 2-3 November 2024. Pada level ini, peserta akan mendapat tantangan dengan format debat.
Peserta, Thohirotun Ferry, mengatakan CCG tahun lalu yang maju ke level nusantara dan mendapat prestasi sebagai Panutan Bronze, menyebutkan CCG merupakan cara belajar yang seru dan sesuai dengan kebutuhan pendidik.
“CCG sangat seru karena berkolaborasi dengan guru yang lain mengerjakan soal yang sangat relate dengan tantangan sehari-hari. Jadi dapat wawasan, ketika kita menghadapi persoalan. Ada banyak opsi cara kita menghadapi. Tapi ternyata apa yang selama ini kita anggap benar belum tentu itu cara yang tepat,” ungkapnya.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril, menyatakan bahwa kegiatan Temu Pendidik Nusantara sejalan dengan komitmen Athirah dan memberikan dukungan, memfasilitasi dan membagi pengetahuan dan pengalaman segenap insan pendidikan demi kemajuan bersama.
“Athirah saat ini sedang mengembangkan education 5.0 dan untuk menyebarkan kebaikan itu maka temu pendidik nusantara adalah cara yang paling tepat, karena sejalan dengan semangat kami untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," tambahnya.
Sebelum perhelatan Temu Pendidik Nusantara XI di Sekolah Islam Athirah, akan diadakan Temu Pendidik Daerah (TPD) di Nutrihub jalan Lagaligo Kota Makassar pada hari Sabtu 8 Juni 2024. (Hikma/B)