MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Demokrat telah membuka pendaftaran penjaringan calon kepala daerah (cakada) secara serentak di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Hanya saja, sejak dibuka 18 April lalu, ada enam calon petahana yang terkesan tidak berminat mendapatkan rekomendasi dari partai berlambang Mercy tersebut.
Hal itu dibuktikan setelah enam petahana tidak mengikuti tahapan penjaringan partai yang dikomandoi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
Mereka yakni petahana Pilkada Pinrang Andi Irwan Hamid, petahana Bupati Luwu Timur Budiman, petahana Bupati Wajo Amran Mahmud, petahana Pilkada Takalar Syamsari Kitta dan petahana Pilkada Pangkep Muhammad Yusran Lalogau. Selanjutnya ada nama Paris Yasir (Jeneponto) dan Aska Mappe (Barru).
“Kalau mereka tidak mendaftar tidak mungkin kami usulkan ke DPP. Kalau mereka tidak mendaftar berarti mereka tidak butuh kami (Demokrat),” tegas Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyebutkan, uji kelayakan dan kepatutan ini sebagai salah satu syarat wajib untuk mengendarai Partai Demokrat di Pilkada 2024.
"Tidak mungkin ada yang diusung tanpa melalui prosedur fit ini. Kita memang mencari yang patut dan pantas untuk diusung," katanya.
Ia menyebut, tahapan ini akan diikuti109 kandidat calon kepala daerah dari 24 kabupaten/kota. “Jadi kita harus melihat siapa-siapa calon yang potensial dan bisa menang sekaligus bisa membawa manfaat untuk daerah di masa-masa yang akan datang,” tuturnya.
Sehingga kata Ni'matullah, uji kelayakan ini bagian dari gambaran siapa yang bisa diusung. “Uji kelayakan salah satu pertimbangan saya dalam mengusulkan ke DPP,” ucapnya.
Setiap kandidat diuji kelayakan dan kepatutannya kurang lebih 1 jam. Penyelenggara menyiapkan 4 ruangan untuk mewawancarai kandidat. "Para kandidat kita tanya tentang visi dan misinya, kemudian bagaimana komitmennya terhadap Demokrat jika nantinya diusung dan terpilih," tuturnya. (Fahrullah/B)