MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim hadir di rubrik Bappeda Corner, membahas terkait mengantisipasi calon siswa yang tidak terjaring masuk ke sekolah hingga program prioritas Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Pada kesempatan ini, Kadisdik Kota Makassar menegaskan terus berupaya memastikan setiap anak mendapatkan hak berupa wajib belajar 9 tahun serta mengurangi angka anak tidak sekolah di Makassar.
"Pemerintah Kota Makassar itu memberikan jaminan kepada semua warganya bahwa tidak ada anak yang tidak sekolah. Apabila masih ada anak yang belum masuk (terjaring), maka solusinya adalah kita harus memberikan ruang kepada sekolah yang masih belum terpenuhi kuotanya untuk diterima," ujar Muhyiddin.
Kadisdik Kota Makassar ini juga mengungkapkan, bahwa dengan adanya program 18 Revolusi Pendidikan yang diterapkan wali Kota Makassar, maka semua sekolah di Kota Makassar saat ini sama dan setara, sehingga tak ada lagi istilah sekolah favorit atau unggulan.
"Jadi 18 Revolusi Pendidikan ini menjadi indikator yang harus dicapai dan target kinerja semua sekolah di Makassar. Dengan demikian tidak ada lagi kluster bahwa ini sekolah yang hebat, ini yang unggul, karena semuanya harus menjalankan 18 Revolusi Pendidikan itu," beber Muhyiddin.
Dalam rangka pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025, kata Muhyiddin, Dinas Pendidikan Kota Makassar juga berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, demi kelancaran proses PPDB.
"Disdik Makassar juga berfokus pada program prioritas yang bertujuan membentuk karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan acara besar seperti festival," pungkasnya. (*)