Hal lainnya yang diusulkan Bupati Gowa yaitu agar Kabupaten Gowa dijadikan rujukan harga berlaku untuk komoditas pangan, diluar Kota Makassar. Apalagi, Kabupaten Gowa saat ini telah menjadi salah satu daerah sentra produksi dan pemasok utama di Kota Makassar.
"Kami mengusulkan agar Gowa juga dijadikan rujukan harga berlaku, bukan hanya ikut terus di Makassar. Kami yakin dan percaya jika Gowa juga dijadikan rujukan harganya bisa lebih murah, karena kita yang jadi pemasok dan suplai ke Makassar selama ini. Kita adalah sentra produksi, tidak mungkin kita yang sentra produksi harganya lebih tinggi," tegas Adnan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin mengatakan, stok komoditas di Kabupaten Gowa yang mempengaruhi inflasi yakni, bawang merah, cabai besar, cabai rawit dan cabai keriting. Hanya saja hingga saat ini komoditas tersebut masih aman.
"Saat ini ketersediaan bawang merah sebanyak 143,6 ton, kemudian cabai besar sebanyak 908 ton, cabai rawit sebanyak 2.279 ton, dan cabai keriting sebesar 723 ton," terang Fajar.
Lanjutnya, sejumlah upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengatasi inflasi. Pertama, membuat Gerakan Menanam Cabai. Kedua, memerintahkan kepada seluruh UPT yang ada di 18 Kecamatan untuk menanam cabai.
"Kita juga akan melakukan gerakan penananam cabe serentak di 18 Kecamatan melalui TP PKK pada 12 Juni 2024 nanti," sebutnya.