MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Pasca terbakarnya Kapal Motor (KM) Umsini Jakarta, saat bersandar di Dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Minggu (9/6/2024) pagi, polisi setempat langsung memasang garis polisi atau police line di sekitar akses masuk ke kapal.
Pemasangan tersebut dilakukan untuk membatasi aktivitas orang naik di kapal usai mengalami kebakaran. Bahkan penumpang kapal sendiri untuk sementara ikut dilarang melewati garis polisi itu, meskipun hanya untuk mengambil barang-barang miliknya yang tidak sempat dievakuasi dari atas kapal.
"Kami police line (sementara) supaya kapal itu tidak dimasuki penumpang. Bahaya bagi penumpang, karena penumpang sudah bertanya-tanya kapan barangnya bisa diambil," kata Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Yudi Frianto kepada wartawan, Minggu siang.
"Kita sudah memberikan penyataan (penjelasan) bahwa kapal masih banyak asap dan di dalam masih panas. Sehingga hanya orang tertentu baik dari Damkar yang bisa memasuki kapal tersebut," sambungnya.
Yudi menyebut, barang-barang milik penumpang telah disterilisasi dan dipastikan aman. Pelarangan penumpang untuk sementara tidak menaiki kapal yang terbakar itu karena dikhawatirkan terjadi sesuatu yang bisa membahayakan mereka.
Selain itu, Yudi juga mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk tim PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) dari Jakarta, terkait teknis apakah kondisi kapal sudah dinyatakan aman atau belum.
"Dikhawatirkan pada saat penumpang naik ke kapal, kapal ini mungkin bisa mengalami kerusakan lebih parah. Ini kita masih menunggu dulu dari pihak Pelni pusat yang akan datang siang ini. Nanti dipastikan kondisi kapal seperti apa," kata Yudi.
"Untuk barang-barang yang ada di dalam kapal, kita antisipasi terlebih dahulu masalah api sampai benar-benar steril dan sudah bisa kita naik dalam kapal. Kita menunggu dari Pelni, operasional yang nanti akan datang dari Jakarta, apakah bisa nanti penumpang mengambil barang atau nanti barang itu kami drop di tempat yang ditentukan," Yuni melanjutkan.
Insiden kebakaran KM Umsini disebut terjadi di dalam ruang mesin. Namun untuk penyebabnya hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihaknya, bekerjasama dengan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel.
"Sumber api masih kita belum tahu, nanti akan dicek. Kami dan dari Labfor sudah standby untuk nanti sama-sama naik ke kapal (melakukan penyelidikan)," sebutnya.
Kata Yudi, pihaknya juga terus mengupayakan agar penumpang kapal bisa segera dievakuasi dan melanjutkan perjalanannya. Dimana jumlah penumpang di atas kapal sebanyak 1.677 orang dengan tujuan Makassar, Surabaya, Kijang, dan Jakarta.
Namun karena adanya insiden kebakaran ini, maka penumpang lanjutan akan diangkut menggunakan kapal Pelni lainnya melalui Makassar. Untuk penumpang tujuan Surabaya dan Kijang akan diangkut menggunakan KM Labobar pada Selasa (11/6/2024). Sementara penumpang lanjutan ke Jakarta akan dibawa KM Dorolonda di hari yang sama, seluruhnya berangkat dari Makassar.
"Pengevakuasian penumpang sudah kami lakukan, kami koordinasi, yaitu penumpang ke Surabaya diganti kapalnya. Mereka semua sudah dijamin oleh Pelni, masalah makanan, bermalam juga bisa beristirahat di dalam terminal (pelabuhan)," bebernya.
Hingga saat ini personel Polres Pelabuhan Makassar, masih melakukan pengamanan di sekitar dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta. Termasuk menyiagakan 100 personelnya di beberapa titik di wilayah pelabuhan guna mempermudah para penumpang yang membutuhkan bantuan dan tidak terjadi kegaduhan.
Dalam insiden ini, Yudi juga menegaskan tak ada korban jiwa. Adapun insiden kecil terjadi akibat kepanikan penumpang kapal, seperti melompat ke laut, maupun petugas pemadam kebakaran yang terkena percikan panas saat menjalankan tugasnya.
"Sempat panik jadi korban luka, ada dua, yang satu karena sesak nafas, satunya lagi karena stres melompat dari tangga. Namun semuanya sudah ditangani secara baik di rumah sakit angkatan laut. Kami dari pihak kepolisian hanya mengamankan sehingga tidak ada korban lebih lanjut," pungkasnya. (iSak/B)