MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Massa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjukrasa menolak rencana pemerintah untuk Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) dengan membakar ban bekas dan menyandera sebuah mobil boks, Senin (10/6/2024).
Massa berorasi secara bergantian, namun pihak perwakilan DPRD Sulsel tidak kunjung menemui massa. Massa pun melempari pagar kantor perwakilan rakyat tersebut.
Dalam aksinya, massa HMI membawa delapan tuntutan di kantor DPRD Sulsel salah satunya adalah menolak rencana pemerintah terkait penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2024 tentang TAPERA yang dianggap tidak pro terhadap rakyat.
Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari turun langsung menemui mendengarkan aspirasi masyarakat Sulawesi Selatan, meskipun baru saja landing dari Bandara udara Sultan Hasanuddin pasca melakukan kunjungan kerja serta agenda politik di Jakarta.
Andi Ina Kartika Sari menyampaikan bahwa
apa yang menjadi tuntutan aspirasi buruh dan mahasiswa pihaknya akan segera menindaklanjuti karena semua kewenangan dari pemerintah pusat.
"Saya sebagai ketua DPRD Sulsel mewakili pimpinan dan seluruh anggota DPRD Sulsel menerima semua apa yang disampaikan oleh HMI dan federasi Serikat pekerja transportasi. Semua tuntutan akan kami bawa apa yang menjadi Aspira ke DPR RI sebagai perwakilan kita di Sulawesi Selatan," katanya di hadapan ratusan pendemo.
Andi Ina langsung menemui pendemo pada dua titik aksi di DPRD Sulsel diantaranya Cabang Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia menolak pemotongan tabungan perumahan rakyat (Tapera) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya yang membawa tujuh poin tuntutan aksi juga menuntut Kebijakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) untuk dicabut oleh pemerintah pusat.
Bahkan sebagai bentuk keseriusan, Andi Ina meminta perwakilan HMI untuk bisa bersama mengantarkan langsung aspirasi tersebut ke pemerintah pusat karena menurutnya sangat perlu mengawal dan berjuang bersama masyarakat untuk mengawal aspirasi ke pusat. (Suryadi/B)