Demokrat Lebih Pilih Devy Ketimbang Paket Arham-Rahmat

  • Bagikan
Ni'matullah

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengeluarkan rekomendasi untuk Devy Bijak sebagai kandidat calon wakil bupati. Padahal partai berlambang mercy ini juga memiliki kader lain yang sudah memiliki paket yakni Rahmat.

Rahmat saat ini anggota DPRD Kabupaten Luwu Fraksi Demokrat yang sudah menerima pinangan ketua NasDem Luwu, Arham Basmin Mattayang. Sementara Devy Bijak saat ini anggota DPR RI sekaligus ketua DPC Demokrat Kota Palopo.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengatakan, alasan pihaknya tidak menyerahkan rekomendasi surat tugas kepada pasangan Arham-Rahmat, karena Rahmat dinilai kurang membangun komunikasi kepada jajaran pengurus Demokrat.

“Rahmat itu kurang koordinasi, sementara Dhevi tertib,” katanya.

Walau Devy sudah mengantongi surat tugas, Ni'matullah meminta untuk segera memenuhi syarat yaitu, segera mencukupkan partai koalisi, menentukan pasangan dan hasil survei yang bagus.

“Syarat ini harus dipenuhi paling lambat sampai 9 Juli 2024. Karena kita akan bawa ke DPP untuk agar dikeluarkan rekomendasi usungan model B1-KWK,” ungkapnya,

Jika rekomendasi tersebut tidak dapat dipenuhi maka Demokrat akan mengalihkan rekomendasi tersebut ke kandidat lain.

Sebelumnya, Devy Bijak mengatakan jika dirinya tidak ingin terburu-buru untuk menentukan sikap, walau dirinya hanya mengincar sebagai calon wakil bupati.

“Secara umum saya harus sampaikan bahwa, potensi kita ada (berpaket dengan siapa saja). Tapi saat ini belum bisa menentukan saat ini, InsyaAllah awal Bulan Juli (baru menentukan sikap paket),” kata Devy.

Dirinya menyebutkan jika dirinya akan melihat keadaan satu bulan kedepan, bagaimana konstelasi politik dan siapa yang memiliki peluang menang.

Anggota DPR RI ini menyebutkan jika saat ini Demokrat hanya memiliki 3 kursi, sementara syarat maju di Luwu minimal 7 kursi. Sehingga kata dia siapapun kandidat yang bisa mencukupkan koalisi dan memiliki peluang untuk memang itu dia akan terima pinangannya.

“Orang yang pasangan kita punya peluang menang, tentu juga kita juga ingin calon yang punya partai yang bisa mencukupkan koalisi (mendaftar ke KPU),” tuturnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version