Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) yang di dominasi tingkat SD,.
"Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju. Namun sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan. Terdapat lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar. Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak. Ini menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya,” jelasnya.
Arumi Bachsin selaku seorang public figure yang juga merupakan ibu dari tiga orang anak memaparkan pandangannya, semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, tak terkecuali saya sendiri.
"Sebagai seorang ibu, saya ingin anak-anak saya pun memiliki tumbuh kembang yang maksimal melalui pemenuhan nutrisi yang optimal dan pendidikan yang baik. Sangat penting bagi saya untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengenyam pendidikan dasar yang kuat untuk menjadi bekal perkembangan mereka nantinya. Saya sangat prihatin melihat situasi dimana masih ada orang tua yang terkendala pembiayaan untuk menyekolahkan anak sedangkan pendidikan teramat penting dan merupakan bentuk komitmen investasi jangka panjang orangtua. Maka saya sangat mengapresiasi inisiatif SGM Eksplor yang memberikan dana pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak berusia 1 sampai 6 tahun dari berbagai daerah di Indonesia karena tentunya hal ini akan sangat bermanfaat bagi anak-anak bangsa kita yang nantinya akan menjadi bagian penting dari Generasi Emas 2045,” jelasnya.
Dalam merealisasikan pemberian dukungan dana pendidikan ini, SGM menggandeng mitra yang memiliki visi sama terhadap akses nutrisi dan pendidikan demi kemajuan anak bangsa, antara lain Hoshizora Foundation - sebuah organisasi nirlaba yang memiliki komitmen untuk membantu anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas lewat bantuan berkonsep ekosistem seperti beasiswa pendidikan, pelatihan guru, dan pendampingan orang tua, yang dalam hal ini memberikan dukungan kepada SGM Eksplor dalam proses pemberian dana pendidikan, memilih para pemenang dan juga pendampingan kepada pihak orang tua khususnya para ibu agar mereka dapat memaksimalkan dana pendidikan dan potensi anak melalui berbagai pelatihan untuk literasi akan pentingnya mendukung pendidikan anak, serta literasi untuk bijak mengelola keuangan.
Selain itu, SGM Eksplor juga bermitra dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) merupakan sebuah perusahaan ritel lokal yang turut memberikan dukungan dalam mensukseskan kegiatan minum susu bersama secara serentak di 70 kota di Indonesia. Kerjasama ini terjalin berkat kesamaan visi antara Alfamart dengan SGM Eksplor dalam mendukung terciptanya generasi emas 2045.
“Di tengah tantangan dan perubahan yang terus berlangsung, pendidikan anak-anak merupakan langkah yang krusial untuk membangun generasi emas 2045. Untuk itu, SGM Eksplor mengajak kerjasama berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, mitra bisnis, LSM hingga pemerintah untuk bersama-sama mendukung kemajuan anak Indonesia dengan memperoleh akses pendidikan yang berkualitas, karena masa depan bangsa kita bergantung kepada anak anak saat ini. Upaya ini selaras dengan impian besar para pemimpin Indonesia untuk memberikan gizi dan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia, sehingga mereka memiliki sumber daya manusia unggul sejak dini untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045,” ujar Patrisia Marlina.
Kedepannya, SGM Eksplor akan terus konsisten mendukung Indonesia untuk menciptakan Generasi Emas melalui nutrisi terbaik serta memberikan akses lewat kontribusi nyata terhadap pendidikan anak-anak Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dari generasi ke generasi untuk mencapai Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045. (***)