Gerilya Kandidat di Iduladha

  • Bagikan
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perayaan Iduladha dimanfaatkan oleh figur bakal calon gubernur Sulawesi Selatan melakukan safari politik. Momentum ini tidak dilewatkan untuk melakukan manuver politik yang dikemas dengan ajang silaturahmi.

Kurang dari dua bulan menuju pendaftaran pasangan calon, membuat figur-figur potensial berpacu dengan waktu. Adnan Purichta Ichsan menemui Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Adapun Andi Iwan Darmawan Aras 'bisik-bisik' dengan Danny Pomanto.

Pertemuan Adnan dan Amran digelar di ASS Building pada Senin (17/6/2024). Tapi, Amran menolak bila persahuman itu membahas persiapan pemilihan gubernur Sulsel pada November mendatang.

"Pertemuan hanya silaturahmi lebaran. Tidak ada pembahasan mengenai pilgub," kata kakak mantan Gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman itu.

Amran mengatakan, agenda pertemuan dengan Adnan bagian dari halalbihalal Lebaran. Dia mengaku turut mengundang sejumlah kerabat dan rekan untuk bertemu.

Namun, juru bicara kerabat Adnan, Ian Latanro mengatakan pertemuan yang berlangsung 30 menit tersebut tetap membahas persiapan Pilgub Sulsel.

"Pada prinsipnya Adnan datang silaturahmi menyampaikan alasan selama ini tidak sempat datang karena memang waktunya belum dirasa pas," ujar Ian.

Dalam pertemuan itu, Ian mengungkapkan bahwa Adnan menunggu restu istana apakah maju di Pilgub Sulsel.

"Terus dia menyampaikan bahwa sangat patuh dan tertib mengenai hal yang menjadi arahan Istana. Artinya dikasih clear tadi di pertemuan," imbuh dia.

Adnan pada pertemuan itu juga menyampaikan alasannya baru sempat menemui Amran. Menurut Ian, Adnan kerap diundang untuk bertemu. Namun dia memastikan tidak ada tawaran dari Amran untuk Adnan dalam pertemuan tersebut.

"Tidak ada (tawaran), pembicaraan tidak sampai ke situ. Sebetulnya tadi lebih meng-clear-kan situasi. Artinya begini, kenapa Adnan selalu diundang untuk ketemu selalu kayak menghindar. Jadi bertemu jangan sampai nanti dianggap sombong," beber dia.

Ian memastikan pihaknya membuka peluang untuk berpaket dengan siapa saja di Pilgub Sulsel. Bahkan Adnan membuka peluang untuk jadi calon wakil atau 02 di Pilgub.

"Siapa saja (berpasangan), itulah kenapa ditanya oleh Pak amran. Adnan bilang saya siap berpasangan dengan siapa saja," ujar politikus Partai Demokrat tersebut.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto bertemu dengan Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras. Danny berkunjung ke kediaman Iwan Aras di kawasan Boulevard, Makassar.

Danny mengaku pertemuan dengan Iwan Aras, selain bersilaturahmi, juga membahas mengenai Pilgub Sulsel. Pertemuan digelar selama dua jam.

"Selain silaturahmi, kami membahas dinamika Pilgub Sulsel dan Pilkada 2024. Semua kami bahas," ujar Danny, Selasa (18/6/2024).

Menurut dia, sejak lama sudah janjian dengan Iwan Aras, namun baru ketemu di hari Lebaran. Danny mengaku saling berbagi informasi mengenai hajatan politik yang akan berlangsung 27 November nanti.

"Saya selalu bilang bahwa kami selalu hormat pada semua partai apalagi kepada Gerindra," ujar dia.

Mengenai koalisi partai di Pilgub Sulsel, Danny menyampaikan komunikasi ke semua partai terjalin dengan baik.
"Soal mau maju Pilgub. Kita saling berbagi dan saling dukung untuk maju," imbuh dia.

Adapun Iwan Aras mengakui pertemuan tersebut sifatnya silaturahmi antara sahabat lama. Dia mengatakan, sudah lama tidak ketemu dengan Danny sehingga momentum Lebaran dijadikan untuk mengobrol santai sekaligus membahas dinamika politik, termasuk pilgub, pilkada, dan Pilwali Makassar.

"Intinya pembicaraan momentum lebaran haji. Sebagai sahabat, Pak Danny ke rumah saya. Kami ngobrol tentang politik di Sulsel Pilgub dan Pilkada 2024," ujar Iwan Aras.

Iwan Aras juga tak menutup peluang keduanya bisa berpasangan di Pilgub Sulsel.

"Segala sesuatunya bisa terjadi. Kami hanya merencanakan. Apapun itu semuanya akan mungkin kalau Allah menghendaki," imbuh dia.

Saat ini, Gerindra menjadi pemenang di Pilpres 2024 dengan menempatkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Di Sulsel, Gerindra menjadi pemenang ketiga setelah Partai NasDem. Gerindra Sulsel punya 13 kursi di DPRD Sulsel. Bila berkoalisi dengan PDIP yang punya 6 kursi, sudah melebihi syarat untuk ikut mengusung pasangan calon di Pilgub Sulsel dengan total 19 kursi.

Meski begitu, Iwan Aras mengatakan menyerahkan semua keputusan usungan calon ke DPP Partai Gerindra. Menurut dia, ke depan apapun terjadi dan koalisi Gerindra masih terbuka dengan semua figur.

"Persoalan apa yang terjadi ke depan, itu urusan belakangan. Intinya segala sesuatunya sangat memungkinkan dengan siapapun. Dinamika politik selalu berubah," tutur dia.

"Kenapa belum merujuk ke paslon soal koalisi? Karena untuk urusan Pilgub ranahnya di DPP. Kami DPD hanya memberikan usulan," beber Iwan.

Dia mengatakan, dirinya sebagai ketua Gerindra Sulsel yang memegang kendali organisasi, namun pengambilan keputusan ada di tangan DPP.

"Makanya situasinya sangat dinamis. Semua bisa saja terjadi. Tunggu saja tanggal mainnya," ujar Iwan.

Respons Fatmawati Rusdi

Sementara itu, bakal calon wakil gubernur yang diusung oleh Partai NasDem Sulsel, Fatmawati Rusdi angkat bicara mengenai desas desus pergantian dirinya berpasangan dengan Sudirman Sulaiman. Menurut dia, keputusan NasDem mengusung Sudirman-Fatmawati sudah final.

"Saya sudah fiks dengan Sudirman dicalonkan oleh NasDem. Kalau partai lain, masih lihat perkembangan," ujar dia.

Menurut Fatma, sebagai pengurus partai akan mengikuti hal yang menjadi keputusan sehingga niat maju berpasangan dengan Sudirman sudah bulat.

"Kalau itu untuk kebaikan kita luruskan niat. Insyaallah, dengan niat yang baik pasti ada jalannya. Kalau untuk kebaikan tidak pernah kerja setengah-setengah," imbuh dia.

Apalagi, kata dia, posternya sudah beredar dengan tagline "Setulus Hati Sulawesi Selatan". Pada sisi spanduk dan baliho juga tertera slogan "bekerja setulus hati".

Sebelumnya, beredar foto mantan Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mendampingi calon gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman menemui Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep. Ketua Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse tampak hadir. Dari pertemuan ini sempat beredar kabar bila Fatmawati akan digantikan oleh Ilham mendampingi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel.

Sudirman Sulaiman menemui Kaesang di kantor DPP PSI Jakarta Jumat (14/6/2024), pekan lalu. Foto pertemuan itu dibagikan Sudirman di akun instagramnya. Alumni Fakultas Teknik Unhas itu memakai baju batik cokelat dipadu celana hitam. Sementara Kaesang memakai baju putih hitam.

"Banyak hal kami perbincangkan termasuk mengenai Sulsel dan Indonesia pada umumnya," tulis Sudirman di akun Instagramnya.

Sementaraitu, pertemuan Amran Sulaiman dengan Adnan dinilai merupakan kode keras untuk NasDem di Pilgub Sulsel. Amran dianggap sedang mengirim sinyal bila adiknya yang merupakan bakal calon gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman bisa berpasangan dengan siapa saja.

"Kita bisa artikan itu sinyal ke NasDem, kalau belum fix kami (Sudirman) juga bisa cari pasangan lain yang lebih prospektif. Karena siapa pun yang berpasangan Adnan itu kemungkinan akan diincar partai besar seperti Golkar, Demokrat dan PKB," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas Ali Armunanto.

Ali menilai, pasangan Sudirman-Adnan di Pilgub Sulsel jika disimulasikan elektabilitasnya akan tinggi. Menurut Ali, simulasi itu bisa mengalahkan bakal pasangan Sudirman-Fatmawati.

"Kalau Sudirman-Adnan dipasangkan dalam simulasi tidak ada bisa tandingi elektabilitasnya," kata dia.

Sementara jika ditinjau dari sisi elite politik, kata Ali, akan diasumsikan bahwa Amran mau menunjukkan kapasitasnya sebagai king maker. Amran dinilai ingin menunjukkan bahwa Andi Sudirman bisa berpasangan dengan siapa saja di Pilgub Sulsel.

"Pertemuan itu kalau dilihat dengan pendekatan elite, bisa berasumsi bahwa Amran Sulaiman mau menunjukkan posisinya dan mau menunjukkan kapasitas bargainingnya bahwa dengan siapa saja Sudirman berpasangan, bisa jadi," jelas Ali.

Dia memprediksi NasDem yang dianggap belum memberi kepastian soal paket Sudirman-Fatmawati di Pilgub Sulsel akan melihat situasi ini. Bahkan NasDem dianggap bakal ketar-ketir melihat manuver Amran tersebut.

"Dengan begitu, NasDem yang mengendur karena tidak kasih kepastian itu mulai kembali melihat kapasitas politik Amran. Artinya Amran ketemu siapa pun jadi. Ini, kan, akan membuat NasDem ketar ketir juga," katanya.

"Jadi itu, kalau melihat konstruksi elite Amran sedang menunjukkan kapasitas politiknya. Tapi kalau dilihat dari konstruksi strategi koalisi maka Amran sedang mencari pasangan klop (untuk Andi Sudirman) untuk jadi proposal ke partai," sambung Ali.

Namun Ali mengatakan bahwa dinamika politik di Pilgub Sulsel masih sangat dinamis. Apalagi sejumlah partai papan atas lainnya seperti Golkar dan Gerindra belum menyatakan sikap soal arah koalisi dan usungannya.

"Dari perspektif lain mungkin Amran ingin agar tidak diremehkan elite politik lain seperti oleh Iwan Aras, Rusdi Masse. Bahwa dia punya kapasitas politik sendiri dengan bebas memilih siapapun calon pendamping Sudirman," turut Andi Ali.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Profesor Firdaus Muhammad mengatakan pertemuan figur-figur bakal calon gubernur tersebut dalam rangka proses penjajakan peluang untuk berkoalisi.

"Karena sampai saat ini, baru pasangan Sudirman-Fatmawati yang punya modal untuk maju karena sudah direstui Partai NasDem. Kandidat lain masih saling menjajaki," kata Firdaus.

Menurut dia, sejumlah figur seperti Ilham Arief Sirajuddin, Danny Pomanto, dan Adnan masih berjuang mendapatkan partai usungan. Adapun Partai Gerindra menjadi rebutan, padahal Iwan Aras juga telah menyatakan ingin maju.

"Bila Golkar dan Gerindra berkoalisi, maka kemungkinan hanya 2-3 pasangan yang akan maju di Pilgub Sulsel," kata Firdaus. (suryadi-isak pasa'buan/C)

  • Bagikan