Firman menjelaskan dengan berbagai program yang telah diterapkan selama ini, kota Makassar melalui komitmen sebagai low carbon city telah menunjukkan peningkatan kualitas udara pada kategori baik.
Dengan kriteria kritis SO2 dan NO2 sebagai parameter utama pengaruh transportasi dari pembakaran bahan bakar fossil.
“Nah, saat ini pak wali konsen dengan gencar menghadirkan kendaraan listrik salah satunya mobil dottorota home care. Lalu panel surya di sekolah-sekolah tahap awal dan nantinya diperkantoran,” terang Firman.
Rencananya juga akan ada revitalisasi kendaraan pengangkut sampah berkonsep ramah lingkungan.
“Ada beberapa mobil pengangkut sampah yang sudah tidak layak pakai nantinya akan diganti dengan mobil listrik jadi tidak ada alasan lagi tidak mengangkut sampah karena alasan BBM habis. Dan nantinya pengangkutan berdasarkan rt/rw bukan lagi kecamatan,” tutur Firman.
Hal ini juga dibuktikan dengan terbentuknya ruang-ruang terbuka hijau penanaman pohon di Jalan Metro tanjung bunga serta melakukan kegiatan bersih pantai di pulau gusung dan lego-lego cpi yang melibatkan pelaku usaha, komunitas dan masyarakat umum.