MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Meski belum dianggarkan untuk pembangunan ulang halte angkutan umum yang tersebar di wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa-Gowa, dan Takalar (Mamminasata), Dinas Perhubungan (Dishub) sulawesi selatan (Sulsel) tetap yakin melakukan pembongkaran.
Kepala Dishub Sulsel, Andi Erwin Terwo menyampaikan pembongkaran sejumlah halte itu sudah berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pihaknya beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, alasan pembongkaran sejumlah halte angkutan umum di beberapa titik yang dinilai tidak efisien dan tidak terkoneksi dengan baik dengan angkutan umum, juga merujuk pada banyaknya hilang bagian halte yang hilang entah kemana.
“Kita data kemarin ada beberapa yang tidak efektif, ada yang hilang. Tidak terkoneksi bus trans, dari perhitungan tersebut kami tarik atau bongkar haltenya,” tuturnya kepada Rakyat Sulsel, Jumat (21/6/2024).
Ia membeberkan, saat ini pihaknya sedang mematangkan kajian bersama dengan stakeholder terkait yang juga melibatkan perguruan tinggi untuk penataan dan penempatan ulang halte di wilayah Mamminasata.
Andi Erwin melanjutkan, verifikasi juga dilakukan oleh pihaknya dengan berkoordinasi dengan pihak Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel. Merujuk dari hal itu, pengusulan untuk dikerjakan di tahun anggaran yang akan datang akan dilakukan oleh pihaknya.
“Kita ajukan dulu desain supaya tepat sasaran,” paparnya.
Ia membeberkan, tahun ini pihaknya baru akan melakukan pembongkaran dan belum teranggarkan untuk melaksanakan penataan dan pembangunan ulang.
“Untuk pembangunan kami belum anggarkan tahun ini,” bebernya.
Diketahui, jumlah keseluruhan halte di wilayah “Mamminasata” sebanyak 154 dengan rincian di Kota Makassar sebanyak 91 halte, lalu Kabupaten Gowa-Takalar sebanyak 46 halte, dan di kabupaten Maros sebanyak 17 halte.
Sebelumnya diberitakan, untuk jumlah halte yang tidak bisa digunakan itu sebanyak 84 halte, 14 halte masih perlu dilakukan perbaikan.
“Ada 12 halte juga sudah kami tarik,” ujar Andi Erwin.
Ia juga menyampaikan sebanyak 44 halte masih bisa digunakan dan terintegrasi dengan layanan angkutan umum, seperti teman bus.
Kepala UPT Trans Mamminasata Dishub Sulsel, Andi Nurdiyana mengatakan relokasi sejumlah halte di beberapa titik halte itu juga berkaitan dengan penataan ulang halte yang bakal menjadi titik pemberhentian teman bus.
Kata dia, pemberhentian itu juga sudah dilakukan survei bersama dengan pihak kementerian perhubungan (Kemenhub), Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulsel, Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel dan pihak Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
“Artinya pada saat survei titik halte, itu disurvei bersama dari pihak kementrian, dari pihak BPTD itu kan perwakilan pemerintah pusat di provinsi, kemudian dishub provinsi kemudian Unhas,” kuncinya. (Abu/B)