MAROS, RAKYATSULSEL - Masyarakat di Kabupaten Maros belakangan ini resah dengan ulah sejumlah oknum yang mengaku sebagai wartawan, yang meminta sejumlah uang dengan alasan untuk kegiatan pelatihan wartawan di Sulawesi Selatan.
Target tidak hanya sekolah-sekolah, tetapi juga perumahan-perumahan di Maros. Mereka mendatangi rumah warga secara acak dengan membawa proposal yang bertuliskan "Pelatihan Wartawan di Sulsel".
Seorang warga perumahan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kejadian yang dialaminya, di mana oknum yang mengaku wartawan datang ke rumahnya beberapa kali.
"Sudah dua kali datang kesini. Sebelumnya itu tanggal 4 Juni dia datang dua orang. Dan sekarang datang lagi sendiri," ungkapnya.
Sejumlah warga pun merasa resah karena oknum wartawan tersebut terkesan memaksa sambil menunjukkan proposal pelatihan wartawan Sulsel.
"Dia bawa proposal pelatihan wartawan Sulsel. Katanya pelatihannya akan digelar di Maros. Saya memberi sumbangan untuk menghindari masalah," jelasnya.
Dia juga mengaku tidak mengenal oknum wartawan tersebut sebelumnya. "Saya belum pernah ketemu sebelumnya, sepertinya dia memilih secara acak. Tapi dari daftar yang saya lihat, sudah banyak yang memberikan sumbangan," tambahnya.
Nominal sumbangan yang tertera dalam catatan bervariasi mulai dari Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Maros, Mukhlis Amans Hady, saat dikonfirmasi, menegaskan bahwa proposal permintaan sumbangan untuk pelatihan wartawan tersebut tidak memiliki kaitan dengan PWI Maros.
"Beredarnya proposal yang mengatasnamakan wartawan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan PWI Maros," tegasnya.
Mukhlis menegaskan bahwa jika PWI Maros mengeluarkan proposal untuk meminta bantuan atau sumbangan, pasti akan dilengkapi dengan tandatangan Ketua PWI dan stempel resmi PWI.
"Pasti akan ada kop PWI di proposalnya dan stempel resmi PWI. Jadi saya tegaskan sekali lagi bahwa ini tidak ada hubungannya dengan PWI Maros. Jika ada hal lain, itu urusan pribadi dari pihak yang bersangkutan," pungkasnya. (Iqbal)