MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menunjukkan keraguan untuk mengusung mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, bersama Fatmawati Rusdi sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilgub Sulsel yang akan diadakan 27 November mendatang.
Meskipun Partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu resmi mengusulkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi sebagai bakal pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur pada Minggu (26/5/2024) lalu, sudah hampir sebulan berlalu tanpa adanya rekomendasi B1KWK dari DPP NasDem untuk pasangan tersebut.
Andi Sudirman bahkan telah mengunjungi kantor DPP NasDem pada tanggal 1 Juni untuk mencari rekomendasi, namun harapan tersebut belum terwujud.
DPP NasDem hanya menyerahkan rekomendasi bakal calon kepala daerah (cakada) di 16 kabupaten/kota untuk Pilkada 2024, sementara nasib paslon Pilgub Sulsel masih mengambang.
"Rekomendasi Pilgub Sulsel sudah ada, namun masih menunggu jadwal dari DPP. Kami menunggu DPP untuk menyerahkan rekomendasi," jelas Syahar, Sekretaris DPW NasDem Sulsel kepada wartawan Rakyat Sulsel, Minggu (2/6/2024).
Wakil Ketua DPRD Sulsel juga menanggapi spekulasi tentang perubahan paslon ASS-Fatma. Ia menegaskan bahwa keputusan sudah final di DPW NasDem dan telah diserahkan ke DPP.
"Kami sudah komitmen setelah pleno DPW dan diserahkan ke DPP. Jadi, tidak ada keraguan," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW NasDem Sulsel, Mustaqim Musma, menyatakan bahwa surat rekomendasi untuk Sudirman-Fatma sudah final dan hanya menunggu waktu untuk diserahkan.
"Pertimbangan tidak ada. Masalahnya hanya waktu penyerahan saja, disesuaikan dengan kesibukan Pak Sudirman dan Ibu Fatma," ungkapnya.
Terkait dinamika politik di Sulsel yang dinilai lebih kompleks, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPW NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin, menjelaskan bahwa semua keputusan mengusulkan nama calon harus melalui pendalaman dan pengkajian dari DPP NasDem.
"Dinamika politik di Sulsel sangat dinamis, setiap perubahan harus melalui pendalaman dan pengkajian," katanya.
Tobo mencontohkan munculnya figur seperti Andi Iwan Darmawan Aras dari Gerindra Sulsel sebagai contoh dinamika politik yang berubah.
"Setiap perubahan itu harus dilakukan melalui pendalaman dan pengkajian yang matang," tandasnya.
Dengan demikian, nasib paslon ASS-Fatma dalam Pilgub Sulsel masih menunggu kejelasan dari DPP NasDem dalam waktu dekat. (Yadi/B)