NasDem Tunda Rekomendasi untuk ASS-Fatma, Dinilai Gegara Pertimbangan Elektabilitas dan Koalisi

  • Bagikan
Andi Sudirman-Fatmawati.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menunda penyerahan rekomendasi untuk pasangan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub Sulsel 2024 sejak Minggu (26/5/2024) lalu.

Wakil Ketua DPW NasDem Sulsel, Mustaqim Musma, memastikan bahwa surat rekomendasi untuk Sudirman-Fatma telah final dan siap diserahkan. Namun, ia menegaskan bahwa penyerahannya tertunda karena masalah penyesuaian waktu.

"Dalam hal ini, tidak ada pertimbangan yang belum dilakukan. Masalahnya hanya pada saat penyerahan surat tersebut. Kita harus menyesuaikan dengan jadwal yang tepat untuk Pak Sudirman dan Bu Fatma," ujar Mustaqim, Minggu (23/6/2024).

Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus, memberikan pandangannya terkait penundaan rekomendasi pasangan ASS-Fatma oleh DPP NasDem. Menurutnya, keputusan ini dipengaruhi oleh ragu-ragu partai terhadap elektabilitas pasangan tersebut.

"Dalam konteks Pilgub, dinamika elektabilitas sangat menentukan. Jika elektabilitas tidak cukup meyakinkan, mayoritas partai enggan mengambil risiko. Hasil survei menunjukkan elektabilitas ASS masih di kisaran 20% hingga 25%, belum mencapai level yang diharapkan," jelas Nurmal.

Nurmal menambahkan bahwa meskipun ASS memiliki popularitas tertentu berdasarkan survei awal, namun untuk memenangkan Pilgub diperlukan lonjakan signifikan, seperti elektabilitas petahana yang bisa mencapai di atas 50%.

"Ada pertimbangan yang kuat dari DPP NasDem terkait kenaikan elektabilitas. Meskipun ASS-Fatma sudah melakukan langkah-langkah strategis, seperti pemasangan baliho dan kampanye awal, namun DPP NasDem memandang bahwa masih ada kekurangan dalam meningkatkan elektabilitas," ucapnya.

Sementara itu, CEO Duta Politika Indonesia, Dedi Alamsyah Mannaroi, menyoroti bahwa keputusan NasDem untuk menunda rekomendasi ASS memperlihatkan perhatian terhadap faktor elektoral dan dinamika koalisi.

"DPP NasDem sebagai partai pemenang di Sulsel memiliki tanggung jawab besar untuk memanfaatkan momentum politik. Pengunduran diri rekomendasi ini menunjukkan perhatian terhadap elektabilitas dan dinamika koalisi di Pilgub Sulsel 2024," jelas Dedi.

Dedi juga menegaskan bahwa dalam konteks politik, seharusnya NasDem mengusung figur internal yang telah teruji, seperti Rusdi Masse, Ketua DPW NasDem Sulsel yang memiliki kontribusi signifikan dalam kesuksesan partai.

"RMS adalah sosok yang seharusnya mendapat perhatian untuk diusung. Keputusan ini juga mendapat dukungan dari kader-kader NasDem yang tidak melihat keputusan ini sebagai sesuatu yang mudah," tandas Dedi.

Perkiraan kedepan mengenai potensi perubahan dalam dukungan partai lain, seperti Gerindra, tetap menjadi fokus. Dedi berpendapat bahwa NasDem tetap memiliki opsi untuk mengajukan rekomendasi pada waktu yang tepat tanpa harus terburu-buru dalam dinamika politik Sulsel.

"Kehadiran Gerindra atau partai lain bukan menjadi penghalang bagi NasDem untuk menentukan langkahnya. Yang penting adalah menunggu momentum yang tepat untuk menjaga kesolidan partai dan elektabilitas pasangannya," pungkasnya. (Yadi/B)

  • Bagikan