MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah kandidat bakal calon kepala daerah sudah memastikan dirinya berpaket pada Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) serentak nanti. Namun tak satupun diantara mereka berani mendeklarasikan sebagai pasangan calon kepala daerah.
Mereka adalah Syaharuddin Alrif - Nurkanaah (Sidrap), Arham Basmin Mattayang- Rahmat (Luwu), Ady Ansar (Selayar) , Muzayyin Arif- Andi Ikhsan Hamid (Sinjai), Ilham Syah Azikin- Nurkanita Kahfi (Bantaeng), Ady Ansar - HM. Suwadi (Selayar), Chaidir Syam-Suhartina Bohari (Maros) dan Muh Yusran Lologau- Abd Rahman Assegaf (pangkep).
Selanjutnya Andi Irwan Hamid - Sudirman Bungi (Pinrang), Muh Yusuf - Andi Tenri Liwang La Tinro (Enrekang), Irwan Bachri Syam - Puspawati (Luwu Timur), Hj Ulfah Nurul Huda - Mudassir Hasri Gani (Barru), Andi Rosman - Baso Rahmanuddin (Wajo), Paris Yasir - Muh Islam Iskandar (jeneponto), Nicodemus Biringkanae- Darma Lelepadang (tana toraja) dan Farid Kasim Judas - Hj Nurhaenih (Palopo).
Padahal mereka juga sudah dipastikan aman untuk ikut bertarung setelah mendapatkan rekomendasi dari partai NasDem. Bahkan diantara mereka sudah memenuhi syarat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Agustus nanti.
Direktur PT Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir mengatakan sangat terlalu dini, jika mereka melakukan deklarasi. Apalagi Pendaftaran calon kepala daerah itu baru berlansung pada akhir Agustus nanti.
"Artinya masih ada dua bulan dari sekarang. Apalagi posisi partai sampai saat ini masih dinamis dan tidak ada jaminan partai memberikan rekomendasi hari ini, itu bertahan dua bulan kedepan," kata Suwadi Idris, Senin (24/6/2024).
Sehingga kata Suwadi para kandidat harus hati-hati dalam melakukan deklarasi. "Sikap Partai politik sangat sulit ditebak, jangankan satu bulan, satu minggu jelang pendaftaran saja bisa berubah (usungan)," ujarnya.
Sehingga rekomendasi diberikan oleh Parpol itu masih berbentuk surat tugas, bukan format B1KW yang syarat mendaftar ke KPU.
"Palingan usungan Parpol itu mengerucut pada akhir bulan Juli atau awal Agustus," ucapnya.
Bahkan kata Suwadi pasangan tersebut masih bisa berubah, jika ada komitmen mereka tidak sejalan dan ada Parpol lain mengusulkan kandidat 02 lain.
"Bisa bertahan dan bisa berubah, kalau 01 kemungkinan tidak akan berubah, tapi 02 masih dinamis," jelasnya. (Fahrullah/B)