MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi tegaskan tak akan main-main dalam penindakan kasus perjudian apapun jenisnya. Terkhusus judi online yang sedang marak dibicarakan masyarakat usai ribuan rekening yang terindikasi terlibat dalam aktivitas perjudian diblokir oleh pemerintah.
Orang nomor satu di Korps Bhayangkara Sulsel itu menyebut bahwa judi konvensional maupun judi online adalah ancaman serius yang harus ditangani dengan tegas, sejajar dengan masalah narkoba.
Bahkan, Andi Rian bilang, bahwa ia tidak akan segan-segan menindak tegas jika ada anggotanya terlibat dalam praktik judi maupun narkoba.
"Dari awal saya masuk di sini, penekanan saya, akan tindak tegas semua anggota yang terlibat dalam praktik judi dan narkoba," kata Andi Rian kepada awak media, Senin (24/6/2024).
Sebagai bukti keseriusan dirinya dalam pemberantasan dua kasus yang jadi atensi Presiden dna Kapolri itu, kata Andi Rian, dalam kurun waktu enam bulan ada puluhan orang yang ditangkap atas kasus perjudian di wilayah Toraja. Termasuk penggagalan peredaran puluhan kilogram sabu di wilayah Barru beberapa waktu lalu.
"Itu sudah terbukti dalam enam bulan ini semua yang terlibat narkoba dan judi termasuk di dalamnya judi online, jangan dipisah karena itu juga atensi Presiden dan Kapolri," ucapnya.
Diceritakan Andi Rian, setiap apel pagi, dirinya selalu mengingatkan pada seluruh anggotanya untuk tidak terlibat dalam judi dan narkoba. Bahkan, alumni Akademi Kepolisian 1991 itu telah menginstruksikan untuk seluruh satuan kerja dalam hal ini Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk melakukan pengecekan terhadap setiap personel kepolisian.
“Setiap saat itu kita sampaikan dalam apel pagi, dalam acara menghadirkan anggota saya selalu mengingatkan jangan terlibat judi dan narkoba karena pasti sanksinya tegas," ungkapnya.
Apabila ada jajarannya yang kedapatan terlibat dalam dua kasus tersebut, dengan tegas disebut akan diberikan sanksi tegas. Mulai dari sanksi etik, pencopotan dari jabatan, hingga pemecatan atau PTDH.
“Penegasan saya di sini, jika ada anggota yang terindikasi baik disiplin maupun etik yang mengarah ke perjudian akan saya copot. Termasuk judi online itu, lebih-lebih jika anggota yang terlibat narkoba,” tutur Andi Rian.
Diungkapkan Andi Rian, dirinya tidak akan memberikan toleransi terhadap jajarannya, bahkan dalam kelalaian tugas penanganan dua kasus itu.
Peringatan tersebut telah dia buktikan, selama menjabat di Polda Sulsel, sudah ada dua Kepala Satuan (Kasat) yang dicopot dari jabatannya. Pencopotan itu dilakukan karena ada indikasi melakukan pembiaran alias tidak melakukan langkah hukum terhadap pelaku judi.
“Beberapa bulan lalu Kasat Reskrim dan Kasat Intel Torut (Toraja Utara) saya copot. Kasus judi sabung ayam, dengan terjadinya praktik itu berarti ada pembiaran,” jelas Andi Rian.
Aksi “bersih-bersih” ini terus dilakukan Andi Rian. Bahkan dia bilang, dalam waktu dekat ini akan ada lagi satu perwira polisi yang ditindak.
"Ini lagi nanti dalam waktu dekat ada lagi satu Kapolsek saya copot. Untuk praktik judi dan narkoba tidak ada kompromi. Apalagi untuk anggota saya,” pungkasnya. (Isak/B)