WAJO, RAKYATSULSEL - Penjabat Bupati Wajo Andi Bataralifu didampingi Plt Kadisporapar Muhammad Ilyas, serta Tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, melakukan kunjungan ke lokasi wisata Rumah Adat Atakkae. Kunjungan ini untuk memastikan kondisi tanaman di area rumah adat, Selasa (25/6/2024).
Andi Bataralifu mengungkapkan, seringkali tanpa kita sadari menanam pohon selama ini hanya sebatas seremoni atau sekedar sebuah aktivitas sepele tanpa arti.
"Nah faktanya, ada banyak manfaat menanam pohon, yang bukan hanya dirasakan oleh manusia melainkan semua makhluk hidup di yang ada di sekitar, dan hari ini kita akan menanam 23 pohon kelapa bido di lokasi rumah adat," ungkapnya.
Sekadar kita ketahui bahwa pohon kepala bido merupakan varietas kelapa super unggul.
Karena kelapa Bido memiliki karakteristik cepat berbuah, produksi buah banyak yang menghasilkan kopra dan minyak yang tinggi serta mampu memproduksi nira tinggi.
" Istimewanya lagi, kelapa dalam dari Morotai ini berbatang pendek, sehingga petani mudah dalam memanen," jelasnya.
Kelapa Bido memiliki ukuran buah yang tergolong besar dengan lingkar buar sekitar 60 – 70 centimenter (cm). Berdasarkan data karakteristik morfologi batang kelapa Bido memiliki pertumbuhan jarak antar daun yang sangat rapat yakni sekitar 50 cm.
Sehingga salah satu ciri karakter spesifik utama kelapa Bido adalah jarak antar bekas pelapah daun yang sangat rapat yakni sekitar 2 -3 cm.
Keberadaan varietas pohon kelapa bido nantinya akan menambah indah dan sejuk kawasan wisata rumah adat atakkae. (*)