Hebohnya Emak-emak di Bonto Tappalang, Cegat Ilham Azikin untuk Kocok Arisan

  • Bagikan
Ilham Azikin bersama sejumlah warga Bonto Tappalang mengocok arisan.

BANTAENG, RAKYATSULSEL - Sekelompok emak-emak di Desa Bonto Tappalang tiba-tiba mencegat bus yang dikendarai Ilham Azikin saat berkunjung di desa itu, beberapa waktu lalu. Mereka memaksa Bupati periode 2018-2023 itu untuk turun dari bus, hanya untuk mengocok arisannya.

"Mumpung di sini ki, Pak. Sekalian kocok ki dulu arisannya ibu-ibu ka di sini," kata salah seorang warga, Aspawati.

Ilham Azikin lalu turun dari bus. Saking dekatnya dengan ibu-ibu di kampung itu, Ilham Azikin mengaku bersedia mengocok arisan itu, tetapi dengan satu syarat. Dia meminta dibuatkan kopi tanpa gula.

"Minum kopi ka ka dulu, baru saya yang kocok arisan ka," kata Ilham Azikin.

Ibu-ibu tersebut memang menjadwalkan diri untuk berkumpul di rumah ibu Jumrah. Dia adalah ketua Majelis Taklim di daerah itu. Ibu-ibu ini mengetahui, Ilham Azikin berada di desa itu. Mereka lalu mengajak Ilham Azikin ikut berkumpul di arisan itu.

"Acara kumpul-kumpul arisan ji ini, sekalian di ajak ki pak Ilham," kata ibu Jumrah.

Ilham Azikin lalu mengocok arisan itu dari sebuah toples. Setelah beberapa saat satu nama akhirnya keluar. Ilham Azikin lalu membuka perlahan dan membaca nama pemenang arisan. 

"Luna Maya!" canda Ilham Azikin. Ibu-ibu di tempat itu serentak tertawa. Ilham Azikin lalu membaca ulang. "Yang menang arisan bernama Ika," lalu ibu-ibu itu Kembali bersorak.

Ilham Azikin memang dikenal dekat dengan warganya. Dia disebut sebagai salah satu sosok kepala daerah yang sederhana dan mudah ditemui siapapun. Wajar saja, setiap kunjungan ke desa-desa di Bantaeng, Ilham Azikin mendapat penerimaan yang bagus buat warganya.

Warga juga tidak segan-segan untuk berbicara dengan Ilham Azikin. Di mana saja, dan kapan saja, warga bisa berbicara langsung dengannya.

Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin menitipkan pesan khusus untuk ibu-ibu majelis taklim yang sedang arisan itu. Dia meminta agar ibu-ibu di kampung itu bisa menjaga kedamaian kebersamaan di kampung itu. Dia berharap, masyarakat di kampung itu tidak terprovokasi dengan informasi hoaks yang beredar di media sosial.

"Jaga ki kampung ta. Jangan ki mau bertengkar gara-gara informasi hoaks di media social," kata dia. (Jet)

  • Bagikan

Exit mobile version