Adapun untuk kronologi kejadiannya, Syarifuddin menuturkan bahwa korban saat itu memanjat huruf T dari tulisan Toraja di anjungan Pantai Losari. Karena diduga kelebihan beban, huruf T itu tiba-tiba ambruk bersamaan dengan korban.
Orang nomor satu di Polsek Ujung Pandang menepis jika korban meninggal akibat tertimpa beton. Dia menyebut, korban meninggal dunia akibat terjatuh ke tembok hingga mengalami luka serius pada bagian kepalanya.
"Bukan tertimpa, jadi dia memanjat naik di huruf itu, yang tulisan Toraja, di huruf T nya. Mungkin karena beban anak itu, (beton huruf T) tidak bisa menopangnya dan jatuh (runtuh). Saat jatuh itu, huruf T itu patah sehingga kepala korban, bagian depan itu terbentur di lantai," terangnya.
Syarifuddin menegaskan, tidak ada indikasi kelalaian pemerintah atau pengelola kawasan tersebut dalam insiden ini. Kata dia, kejadian ini murni kelalaian korban karena memanjat beton tersebut dan mengabaikan imbauan petugas yang berjaga di wilayah tersebut.
"Tidak, kan ini kelalaiannya korban sendiri, dia manjat naik. Kalau diliat dari kekuatan beban huruf itu yang lain masih berdiri. Kan memang tidak bisa menahan beban sehingga huruf itu jatuh. Sudah sering diingatkan sama Satpol. Ada juga papan bicara tapi sering dicabut. Dilarang memanjat, dilarang duduk cuman kan ada copot lagi," pungkasnya. (Isak/B)