MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pengerjaan sumur untuk pengairan pertanian di Sulsel prosesnya sudah berjalan di lebih dari tiga daerah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulawesi Selatan, Imran Jausi saat diwawancara Rakyat Sulsel, Selasa (25/6/2024).
Bahkan kata dia, pengerjaannya juga sudah separuh dari jumlah yang ditargetkan oleh pihaknya.
“Sudah lebih dari tiga kabupaten itu, sudah lebih separuh dari target yang sudah kita kerjakan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, program tersebut bertujuan sebagai solusi para petani untuk memberikan pengarahan yang maksimal terhadap pertanian di sulsel, apalagi sumur tersebut tidak dikhususkan untuk persawahan, pun untuk pertanian hortikultura.
“Upaya kita sekarang ini kan, bagaimana betul-betul bagaimana betul-betul memperbaiki sistem pengelolaan air, nah sistem pengelolaan air kan cuma ada tiga ada dari atas, dari bawah dan air permukaan,” jelasnya.
Diketahui, Dinas TPH-Bun Sulsel menargetkan 100 titik sumur bor yang akan tersebar di antara lain Jeneponto, Wajo, Soppeng, Bulukumba, Bone, Gowa, Takalar, Sidrap, Sinjai, Luwu Utara, Pangkep, Enrekang, Luwu, Luwu Timur, dan Pinrang dan Kota Makassar, dengan alokasi anggaran Rp 6 Miliar.
Ia juga menyampaikan, untuk mengoptimalkan waktu dan peningkatan produktivitas tahunan, petani yang sudah memiliki pengairan yang baik untuk semua jenis pertanian diharapkan dapat segera melakukan penanaman.
“Artinya begini, kalau sawah merewa sudah aman terhadap persediaan air, pompa dan sumur sebaiknya para petani untuk secepatnya menanam,” ungkapnya.
Hanya saja kata dia, untuk daerah yang masih rawan mengalami kekeringan atau bahkan belum memiliki air dan masih menunggu air hujan diharapkan untuk mempertimbangkan dengan baik sebelum memulai penanaman.
“Selama tidak aman persediaan air jangan coba-coba untuk menanam, itu sama saja dengan buang-buang uang,” kuncinya. (Abu/B)