JAKARTA, RAKYATSULSEL - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani memberikan semangat dan dukungan kepada pelaku UMKM Indonesia. Salah satunya adalah Ibu Yuliana Rosita Dewi nasabah PNM yang tergabung dalam program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
Pada kegiatan Talkshow Edukasi Keuangan “Bundaku” Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan, Ia berpesan kepada para perempuan untuk terus berdaya salah satunya melalui literasi dan inklusi keuangan yang mumpuni.
Menurutnya, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di suatu bangsa tidak mungkin dilakukan tanpa pembangunan di bidang ekonomi dimana peran perempuan sangat besar di dalamnya.
Perempuan diyakini melahirkan peradaban karena ia merupakan guru pertama bagi anak-anaknya. Sehingga jika ibu bisa mendidik anak-anaknya dengan baik maka peradaban juga akan jadi lebih baik.
“Kami mendorong kemajuan perempuan (karena) perempuan itu memberikan dampak untuk generasi yang akan datang,” ungkap Menteri Keuangan RI pada Selasa (25/6) di Gedung Dhanapala, Jakarta
Terpisah, Yuliana Rosita Dewi adalah salah satu perempuan, nasabah PNM Mekaar, yang mendapatkan semangat langsung dari Sri Mulyani saat mengunjungi booth pameran UMKM di acara tersebut.
Sebagai perempuan yang menggeluti usaha jamu untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, Yuliana juga percaya bahwa peran ibu sangat besar terhadap keamanan keuangan keluarga.
Baginya, perempuan harus bisa mandiri dan terus meningkatkan kualitas diri baik untuk peningkatan usaha maupun kemakmuran keluarga. Terbukti saat ini, usaha jamu “Dewi Poetri” sudah memiliki 10 varian produk dan sukses dikirim ke pasar luar negeri.
“Semangat untuk bunda-bunda di luar sana. Kunci kehidupan yang lebih baik ada di tangan kita para ibu jadi jangan mudah menyerah,” pesan Yuliana sambil tersenyum hangat.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menungkapkan komitmen PNM dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan perempuan pelaku usaha ultra mikro telah menjadi prioritas perseroan sejak beberapa tahun silam. Hal ini sejalan dengan modal intelektual yang diberikan kepada nasabah Mekaar melalui program pelatihan pengelolaan keuangan usaha, pembukaan rekening bank, dan masih banyak lagi.
“Nasabah ultra mikro memang perlu ada intervensi agar bisa melek keuangan. Oleh karena itu sejak Holding UMi kami juga fasilitasi pembukaan rekening BRI secara otomatis untuk pencairan dana nasabah,” jelas Arief.
Arief percaya dengan adanya intervensi dari PNM, literasi dan inklusi keuangan akan lebih cepat tercapai untuk memberi multiplier effect bagi pembangunan ekonomi skala rumah tangga. (Armansyah)