RAKYATSULSEL - Pada dasarnya, manusia bernafas untuk bertahan hidup dengan menghirup oksigen dan membuang karbon dioksida.
Mengelola napas sangat penting, terutama saat Anda berlari. Sebab jika tidak, dapat menyebabkan Anda merasa sesak napas.
Untuk memaksimalkan kinerja saat Anda berlari, sangat penting untuk menyelaraskan napas dan melakukan teknik yang sesuai.
Ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi napas saat berlari, sehingga Anda dapat mencapai potensi penuh.
Dilansir dari American Lung Association, saat Anda memaksa tubuh dengan berlari atau olahraga lainnya, tubuh akan berjuang untuk mendapatkan oksigen yang cukup.
Saat Anda mencapai batas dan tidak mendapat oksigen yang cukup, akan ada peningkatan asam laktat di otot, yang dapat menyebabkan kram dan kelelahan.
Dan cara terbaik untuk memasukkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh adalah melalui pernapasan yang lebih efisien, misalnya pernapasan perut atau pernapasan diafragma.
Saat kita beristirahat, Anda hanya menggunakan sedikit kapasitas paru-paru, dan bernapas pada apa yang disebut dengan volume tidal.
Namun saat berlari atau melakukan jenis olahraga apa pun, Anda membutuhkan lebih banyak udara untuk masuk ke paru-paru.
Baik Anda seorang pelari pemula atau ingin meningkatkan stamina, teknik pernapasan yang tepat dapat meningkatkan kemampuan berlari Anda.
Tips bernafas lebih baik saat berlari
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa strategi sederhana agar Anda dapat bernapas dengan lebih mudah dan efisien saat berlari:
1. Pernapasan diafragma
Pernapasan perut dalam dapat memperkuat otot-otot yang mendukung pernapasan dan memungkinkan Anda menghirup lebih banyak udara.
Bukan hanya dapat menggunakan oksigen dengan lebih efisien, Anda juga akan lebih jarang mengalami nyeri di perut samping saat berolahraga.
Saat menarik napas, biarkan perut naik dan diafragma Anda turun, sehingga ada ruang untuk paru-paru untuk terisi udara lebih.
Saat Anda pertama kali mengaplikasikannya teknik pernapasan diafragma saat berlari, cobalah dengan memperlambat langkah. Setelah menguasainya, Anda dapat meningkatkan kecepatannya.
2. Latihan pernapasan
Luangkan waktu untuk fokus hanya pada napas Anda. Ini membantu meningkatkan fungsi dan kapasitas paru-paru sambil mengembangkan kesadaran napas.
Temukan latihan mana yang paling sesuai dengan Anda. Buat rutinitas Anda sendiri menggunakan satu atau lebih teknik pernapasan.
Setelah menguasai teknik tersebut, coba aplikasikan pada saat Anda melakukan aktivitas lari.
3. Fokus pada bentuk
Untuk memaksimalkan pernapasan Anda dan menemukan kemudahan saat berlari, posisikan tubuh Anda untuk mendukung pernapasan yang sehat dan efisien.
Pertahankan postur tubuh yang baik dan jaga agar kepala Anda sejajar dengan tulang belakang, pastikan tidak terlalu menunduk ke bawah atau ke depan.
Relakskan bahu Anda jauh dari telinga Anda dan hindari membungkuk atau menunduk ke depan.
4. Bernapaslah secara ritmis
Bernapas dalam pola ritmis memungkinkan Anda untuk mengambil lebih banyak oksigen dan mengurangi stres pada tubuh Anda.
Setiap kali kaki Anda menyentuh tanah, kekuatan benturan dapat menyebabkan stres pada tubuh Anda.
Pernapasan ritmik memungkinkan Anda mengurangi tekanan pada diafragma dan menyeimbangkan tekanan benturan antara kedua sisi tubuh Anda.
Untuk mencegah ketidakseimbangan otot, bergantianlah menghembuskan napas antara kaki kanan dan kiri.
5. Hirup udara segar
Akan lebih mudah untuk bernapas jika Anda menghirup udara yang segar. Cobalah untuk mencari tempat yang memiliki udara bersih untuk berlari
Jika Anda berencana untuk berlari di daerah perkotaan dengan polusi udara, pilih waktu saat lalu lintas paling rendah. Hindari jalan tersibuk dan pilih jalan yang tidak terlalu padat.
Saat mencoba teknik baru, mulailah dengan perlahan agar Anda bisa merasakannya sebelum menambah kecepatan.
Pelajari satu teknik pada satu waktu dan biarkan setidaknya seminggu untuk menguasainya, sebelum mencoba pendekatan baru lainnya.