Fokus Berbasis Kewirausahaan, Polbangtan Kementan Relaksasi Kurikulum

  • Bagikan
FGD Trace Study Polbantan Gowa di Hotel Vasaka Kota Makassar

GOWA, RAKYATSULSEL - Salah satu target profil utama lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) terbaru saat ini adalah menciptakan wirausaha muda bidang pertanian.

Maka dalam upaya mencapai target profil lulusan tersebut Pusat Pendidikan Kementerian Pertanian telah mengamanatkan penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan yang didukung dengan beberapa program misalnya dimulai dengan seleksi peminatan sejak semester I, pembukaan kelas kewirausahaan, kegiatan pembelajaran kewirausahaan dan inkubator bisnis.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahkan mendorong Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Indonesia mencetak job creator dan menjadi sekolah pertanian bertaraf internasional.

"Polbangtan adalah masa depan pertanian. Ke depan kita berharap pertanian di Indonesia bisa bersaing dengan negara tetangga-tetangga," ujar Amran.

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi pun berharap Polbangtan Kementan dapat terus meningkatkan mutu pendidikan, memperluas kerjasama dengan berbagai pihak sehingga tujuan mencetak mahasiswa professional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha dapat terwujud.

Dalam upaya mencapai target capaian profil tersebut, Polbangtan Gowa telah memulai langkahnya dengan melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tuntas tentang target profil alumni dan kegiatan tracer study pada 24-25 Juni 2024 di Hotel Vasaka Makassar.

Untuk memperoleh masukan komprehensif dari berbagai stakeholder, FGD menghadirkan pengguna alumni dalam hal ini Dunia Usaha dan Industri, Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Alumni Polbangtan Gowa.

Selain untuk memperoleh umpan balik terhadap kurikulum berbasis kewirausahaan, FGD tracer study ini dilakukan untuk memetakan dunia usaha dan industri agar merapatkan kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja.

Tentang pentingnya tracer study tersebut Dedi Nursyamsi mengarahkan kepada seluruh kampus vokasi BPPSDMP untuk melakukan tracer study berbasis aplikasi.

“Kita membutuhkan sistem penelusuran alumni Polbangtan, PEPI serta SMKPPN. Aplikasi tracer study merupakan sistem penelusuran alumni yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan bahkan salah satu kriteria penilaian dalam akreditasi adalah tingkat kebekerjaan alumni yang dimonitor melalui aplikasi ini," ungkap Dedi.

Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar menegaskan bahwa Menteri Pertanian telah mengarahkan langsung kepada Polbangtan untuk lebih focus arah alumninya untuk menjadi ke Job Creator.

“Arahan Menteri Pertanian langsung bahwa Polbangtan lebih focus arah alumninya untuk menjadi ke Job Creator atau wirausaha muda Pertanian” ujar Detia.

Namun demikian kata Detia, meskipun fokus terhadap job creator tidak mengesampingkan kualitas lulusan job seeker, sebab tidak semua akan qualified job creator.

A. Amidah Amrawaty salah satu Dosen Unhas yang dihadirkan dalam FGD memberi masukan tentang urgensi Hasil Tracer Study Dalam Penyempurnaan Kurikulum Pembelajaran kewirausahaan.

Menurutnya tracer study yang dilakukan Polbangtan Gowa penting dilakukan sebagai database alumni yang terdata berdasarkan Prodi dan Tahun Lulus.

Selain itu sebagai alat evaluasi untuk melihat relevansi antara PT dan DUDIKA, sebagai masukan bagi perbaikan kurikulum, sebagai masukan bagi akreditasi internasional, serta sebagai masukan informasi penting bagi pengembangan perguruan tinggi.

Program YESS yang dilaksanakan Kementerian Pertanian dan support IFAD terhadap kurikulum berbasis kewirausahaan, diyakini akan memuluskan capaian profil alumni Polbangtan Gowa menjadi wirausaha muda bidang pertanian. (Abdul Kadir)

  • Bagikan

Exit mobile version