MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lima nama pelamar pada seleksi lelang Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar lolos verifikasi, sementara dua pelamar lainnya gugur dalam tahapan verifikasi berkas yang dilakukan oleh panitia seleksi (Pansel).
Lima pelamar yang lolos berkas adalah A. Irwan Bangsawan, Andi Bukti Djufrie, Firman Hamid Pagarra, Muhammad Roem, dan Muhyiddin. Dua pelamar yang tidak lolos adalah Akhmad Namsun dan Fahyuddin.
Menariknya, para pelamar yang mengikuti seleksi Sekda Kota Makassar berasal dari birokrat muda dan birokrat senior. Mereka bersaing untuk menduduki jabatan Sekda Kota Makassar.
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menegaskan bahwa dalam seleksi lelang Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, birokrat muda tidak dikecualikan.
Menurut Danny Pomanto, sapaan akrabnya, setiap orang yang memenuhi syarat memiliki kesempatan yang sama untuk maju dalam seleksi Sekda Makassar. "Semua berhak, yang penting pangkat oke, persyaratan oke," ujar Danny, Kamis (27/6).
Ia menekankan usia bukanlah penghalang, yang terpenting pelamar calon Sekda Makassar memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
Tak hanya itu, ia pun menginginkan calon Sekda yang memiliki kriteria dapat merangkul seluruh kalangan, baik di birokrasi maupun masyarakat. "Pokoknya calon Sekda yang bisa merangkul semua orang, yang baik untuk semua," terang Danny.
Adapun pada tahapan wawancara yang akan dilakukannya, Danny mengaku akan melakukan penilaian secara adil dengan memberikan angka yang sama kepada seluruh pelamar.
Hal itu dilakukannya karena tidak ingin mengintervensi penilaian dalam seleksi lelang Sekda Kota Makassar. "Saya kalau wawancara saya pastikan kasih angka yang sama, saya tidak mau campur. Semua bagus," tutup Danny.
Diketahui, dua dari birokrat muda tersebut adalah Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar Mohammad Roem dan Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Kota Makassar Firman Hamid Pagarra, yang merupakan pejabat muda yang ikut penjaringan lelang Sekda.
Firman, sapaan akrab Firman Pagarra, tahun ini berusia 43 tahun, sementara Mohammad Roem berusia 40 tahun.
Adapun jadwal seleksi dimulai dengan penerimaan berkas dari 10-24 Juni. Penelusuran rekam jejak peserta akan dilakukan pada 25 Juni, dan hasilnya akan diumumkan pada 26 Juni. Peserta yang lolos akan mengikuti tahap penulisan makalah pada 27 Juni.
Tahap asesmen yang meliputi penilaian potensi dan kompetensi akan dilaksanakan pada 28-29 Juni, dengan hasil yang akan diumumkan pada 4 Juli. Peserta yang lolos asesmen akan melanjutkan ke tahap wawancara yang dijadwalkan pada 5-6 Juli. Hasil akhir seleksi akan diumumkan pada 11 Juli 2024. (Shasa/B)