Pemprov Siapkan Program Berkelanjutan untuk Jaga Stabilitas Ekonomi Perkebunan Kelapa Sawit di Sulsel

  • Bagikan
Plh Sekprov Sulsel Andi Darmawan Bintang memberikan keterangan kepada awak media, di kantor Gubernur Sulsel.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Salah satu penunjang stabilitas perekonomian produksi sawit adalah akses jalan dan fasilitas pendukung produksi, seperti gudang. Pemerintah mesti memikirkan langkah untuk memberikan rasa aman kepada para petani sawit guna menjamin kesejahteraan mereka.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Darmawan Bintang, menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah menyiapkan program berkelanjutan untuk produksi kelapa sawit.

“Pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mempertahankan produktivitas dan peran Indonesia dalam industri kelapa sawit,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Minggu (30/6/2024).

Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia dan terus bersaing dengan Malaysia. Oleh karena itu, upaya penyediaan fasilitas pendukung produksi menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.

“Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan merupakan instruksi dari Presiden kepada beberapa lembaga untuk memastikan, misalnya, bagaimana perkebunan kelapa sawit memiliki akses jalan yang baik dan menjaga kualitas transportasi di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” jelasnya.

Pemprov Sulsel juga memiliki proyeksi untuk memastikan fasilitas pendukung lainnya melalui koordinasi lintas sektor. Andi Darmawan, yang akrab disapa Pak Wawan, menekankan bahwa stabilitas pemasaran juga menjadi perhatian penting dalam proses produktivitas agar tidak menjadi bumerang bagi masyarakat, seperti stabilitas harga.

“Kelapa sawit ini dibudidayakan untuk kepentingan jangka panjang, jangan sampai kita produksi besar sekarang dan tiba-tiba satu dua tahun berikutnya hilang,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa koordinasi lintas sektor diperlukan untuk memastikan hal-hal urgen dalam distribusi hasil sawit, seperti daerah pendukung sebagai lokasi transit antar pulau, seperti Kota Parepare yang memiliki pelabuhan dekat dengan wilayah produksi sawit.

“Saat ini, daerah penghasil sawit berada di wilayah Kabupaten Luwu dan Luwu Timur. Parepare sebagai daerah penunjang memiliki pelabuhan yang strategis untuk transportasi antar pulau, sementara Pinrang juga merupakan daerah penunjang,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel selalu mengajukan pembangunan jalan ke pemerintah pusat untuk menunjang produksi kelapa sawit atau Dana Bagi Hasil Sawit.

“Kita minta sesuai dengan kebutuhan, meski tidak selalu terpenuhi semua. Kalau saya tidak salah, ada 10 daerah yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan dana alokasi itu,” paparnya.

Sebagai informasi, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BKMK) Sulawesi Selatan tengah melakukan pembangunan jalan penunjang kelapa sawit di Kabupaten Luwu Timur. Pengerjaan ruas jalan Ussu-Nuha menggunakan Dana Bagi Hasil Sawit sekitar Rp 6 miliar. (Abu/B)

  • Bagikan