Presisi untuk Ekonomi Inklusif

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepolisian Republik Indonesia memperingati hari ulang tahun Bhayangkara ke-78 tahun. Ulang tahun kali ini diperingati pada Senin (1/7/2024), hari ini. Momentum ini dijadikan oleh Polri untuk terus berkomitmen dalam melakukan pembenahan di berbagai lini.

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, ingin melewatkan momen ini untuk bergerak dan terus bereformasi diri demi menyanyomi, melayani, dan melindungi masyarakat di daerah ini. Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, Polda Sulsel berkomitmen mengawal jalannya proses demokrasi.

Pada tahun 2024, Hari Bhayangkara mengusung tema ''Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas." Tema ini mencerminkan semangat Polri yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Selain itu, kekompakan dan solidaritas seluruh anggota Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam memupuk semangat, keberanian, dan inovasi yang akan terus berkembang dalam tubuh Polri.

Kepala Polda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Andi Rian R. Djajadi menekankan momen hari Bhayangkara tahun ini dijadikan dasar bagi seluruh personel Polri untuk terus bergerak.

Menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menjaga keselarasan dalam pola pikir, sikap, dan tindakan para kepala satuan kerja dan kepala satuan wilayah dalam mendukung tugas-tugas Polri mengawal Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024.

"Fokus utama adalah percepatan transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan untuk mencapai visi Indonesia Maju," ujar Andi Rian.

Tidak hanya itu, Andi Rian juga menekankan pentingnya kedekatan Polri dengan masyarakat sebagai landasan kepercayaan dalam pelaksanaan tugas.

Dia mengatakan, stabilitas bangsa merupakan pijakan utama menuju Indonesia Emas 2045, dan Polri diharapkan terus berkontribusi dalam mengamankan agenda pemerintah dan seluruh kegiatan masyarakat.

"Dalam rapat pimpinan Polri beberapa waktu lalu diharapkan terciptanya Sitkamtibmas yang kondusif, mendukung percepatan transformasi ekonomi inklusif, dan berkelanjutan guna mencapai Indonesia Maju," tegas Andi Rian.

Andi Rian juga berpesan kepada seluruh anggota Polri untuk bekerja secara ikhlas, bertanggung jawab, dan menjaga soliditas sesuai dengan apa yang telah digariskan.

"Semoga dengan keseriusan dalam mengabdi, ini menjadi motivasi bagi anggota Polri dan menjadi berkah bagi Sulawesi Selatan serta seluruh masyarakatnya," imbuh Andi Rian.

Andi Rian mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya mewujudkan ekonomi inklusif. Tujuannya, kata dia, mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan.

"Polri berupaya mengambil peran besar untuk turut meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan mengurangi kesenjangan antar-kelompok dan wilayah," kata Andi Rian.

Andi Rian menjelaskan, ekonomi inklusif merupakan suatu strategi untuk meningkatkan kinerja perekonomian dengan perluasan kesempatan dan kemakmuran ekonomi, serta memberi akses yang luas pada seluruh lapisan masyarakat.

Dalam peringatan HUT Bhayangkara kali ini, Polda Sulsel menggelar banyak rangkaian kegiatan. Beberapa di antaranya yakni peresmian lima unit bedah rumah di Kabupaten Gowa itu sebanyak 5 unit. Kegiatan bedah rumah ini kita lakukan di tiap kabupaten/kota dengan syarat utamanya harus milik masyarakat bersangkutan atau tidak boleh numpang di tanah orang lain dan rumah tidak layak huni.

Andi Rian mengatakan pihaknya juga melaksanakan bakti sosial yakni mulai dari penyaluran 2.200 paket sembako, paket umrah, dan bakti kesehatan berupa pengobatan umum sunatan massal, stunting, donor darah, dan bantuan hidup dasar dimana secara serentak dilaksanakan di Sulsel sebanyak 6.145 sasaran.

"Ada berbagai jenis kegiatan yang kita lakukan pada bakti kesehatan ini seperti pelayanan kesehatan disabilitas 715 orang, dukungan alat bantu disabilitas kepada 114 orang, pengobatan umum 2.635 orang, sunatan massal 621 orang, donor darah 1.235, screening stunting 512 orang, operasi bibir sumbing 36 orang, sosialisasi bantuan hidup dasar 218 orang, dan terakhir adalah benda minor sebanyak 59 orang. Semua ini tersebar di seluruh Sulsel termasuk di Kabupaten Gowa," urai Andi Rian.

Salah satu penerima bantuan bedah rumah, Nasrullah masyarakat Kecamatan Barombong mengaku bersyukur atas terpilihnya sebagai penerima bantuan. Menurut dia setelah ini hal tersebut patut disyukuri Karena takut nanti toboh, sangat memprihatinkan bahkan lantainya ada beberapa baliho bekas, dinding bambu apalagi kalau hujan pasti air masuk semua.

"Terima kasih kepada jajaran polda dan polres Gowa yang membangun rumah ini sehingga kelihatan layak huni dan terimakasih telah memilih wilayah dan keluarga kami untuk program bedah rumah ini," ujar dia.

Selama bertugas dalam kurun waktu enam bulan lebih di Sulsel, Andi Rian telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Mulai dari turun langsung ke lokasi bencana alam mengevakuasi warga yang jadi korban, juga hadir memberi pelayanan bagi masyarakat. Salah satu tugas sosial yang pertama kali dilakukan di Sulsel usai sukses mengawal Pemilu dan Pileg 2024 yakni pemasangan 260 lampu panel tenaga surya yang tersebar di Kabupaten Bone.

Program inisiasi Andi Rian bekerja sama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Sulsel dan Pemprov Sulsel, ini dipasang secara bertahap dan dimulai di Jalan poros Sumpang Labbu, Kabupaten Bone.

Untuk pertama kalinya, ruas jalan sekitar Batu Goroe, Desa Liliriawang, perbatasan Kecamatan Bengo dan Ulaweng, Kabupaten Bone, diterangi alat penerangan modern. Ada 52 tiang lampu panel tenaga surya yang berjejer menerangi jalan tersebut.

Tidak hanya itu, potret kegiatan kemanusiaan lainnya yang dilakukan Andi Rian yaitu saat bencana alam tanah longsor dan banjir bandang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Luwu, awal Mei 2024 lalu.

Dengan sigap, dia bersama Pj Gubernur Sulsel sebelumnya Bahtiar Baharuddin dan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum, turun langsung ke lokasi bencana untuk memantau dan mengevakuasi para korban mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga orang tua.

Beberapa waktu yang lalu, Andi Rian bersama Pangdam XIV Hasanuddin juga mengunjungi lokasi pertanian warga atau lokasi budidaya pisang cavendish di Dusun Cenrana, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone. Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Sulsel turut mendorong masyarakat Sulsel agar memanfaatkan lahan tidur agar bernilai ekonomis. Mengingat di Sulsel sendiri, ada kurang lebih 4 juta hektar lahan yang tidak produktif.

Dia mengajak warga Sulsel untuk mulai menanam tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal serta memaksimalkan potensi agraris yang dimiliki Sulsel.

Dengan adanya dorongan dari para pemimpin daerah ini, diharapkan lahan-lahan tidur tersebut bisa diubah menjadi lahan produktif yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

"Saya mencoba mengkaji memang Sulsel ini hebat dari dulu, luar biasa, sampai sekarang lumbung padi nasional, dan masih banyak potensi tanaman hortikultura lain yang belum dimaksimalkan” ujarnya.

Prioritas Netralitas di Pilkada

Sementara itu, Pilkada Serentak 2024, menjadi pertaruhan bagi Polda Sulsel. Daerah ini selalu berada di zona kuning menuju merah dalam hal indeks kerawanan pemilu. Itu sebabnya, kesiapan Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel untuk menjamin kelancaran pilkada serentak adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar.

Meski pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 baru akan digelar akhir November mendatang, namun Polda Sulsel sudah mulai mempersiapkan diri. Menurut Andi Rian,

Orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel itu mengatakan, dalam menghadapi Pilkada serentak 2024 yang akan digelar di 24 kabupaten/kota di Sulsel, termasuk pemilihan gubernur, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda dan penyelenggara Pilkada.

Rencananya, untuk mematangkan pengamanan pelaksanaan Pemilu nantinya, Kapolda Sulsel dan sejumlah pihak terkait lainnya akan kembali melaksanakan rapat koordinasi lanjutan.

"(Persiapan pengamanan) kami sudah siapkan, sudah melaksanakan rapat koordinasi sekali, awal Juni lalu. Insyaallah nanti rapat koordinasi berikutnya di awal Juli, kami akan rapat kembali," kata Andi Rian.

Menurut Andi Rian, pola pengamanan Pilkada serentak 2024 tidak akan jauh berbeda dengan pola pengamanan yang dilakukan pada saat pelaksanaan Pemilu, 14 Februari 2024 lalu. Terlebih, dalam pelaksanaan pemilihan presiden dan legislatif sebelumnya berlangsung aman dan damai.

Proses pencoblosan di 26.375 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar pada 24 kabupaten/kota se-Sulsel kala itu berjalan lancar tanpa adanya riak-riak. Keberhasilan tersebut, kata dia, juga buah campur tangan masyarakat yang aktif berkolaborasi dengan pihak Kepolisian, TNI, pemerintah provinsi dan daerah, maupun pihak penyelenggara Pemilu.

"Suksesnya dan amannya situasi di Sulsel ini bukan karena polisi tapi karena masyarakat Sulsel. Oleh karena itu, kembali lagi saya mengajak kita semua, ayo sama-sama kita jaga kondisi wilayah kita agar tetap aman dan nyaman," ujar dia.

Jenderal bintang dua itu juga menyampaikan, output pesta demokrasi yang berjalan aman dan damai akan kembali lagi kepada masyarakatnya. Terbukti, karena Sulsel dianggap sebagai salah satu provinsi yang sukses mengawal proses penyelenggaran Pemilu 2024, sejumlah kegiatan nasional pun digelar di Sulsel.

"Ini bentuk apresiasi karena situasi di sini aman. Dan sampai saat ini Sulsel dinyatakan nomor dua teraman di Indonesia, dan baru-baru juga dinobatkan sebagai salah satu kota (Makassar) terbahagia di dunia. Kalau kita lihat indeksnya aman dan nyaman," ujar Rian.

Dia menegaskan, personel Polda Sulsel komitmen untuk menjunjung tinggi netralitas dan profesionalitas untuk mewujudkan Pilkada yang aman, damai, dan kondusif.

"Polri juga menolak upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat, menghindari isu sara, ujaran kebencian, berita bohong, kampanye hitam, dan kampanye negatif," tegas Andi Rian. (isak pasa'buan/C)

  • Bagikan

Exit mobile version