MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menjelang pendaftaran calon kepala daerah (cakada) pada 22 Agustus mendatang, rekomendasi Partai Hanura untuk Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Moh Ramdhan Pomanto (Danny) terancam batal.
Pada bulan Juni lalu, Hanura mengeluarkan rekomendasi dukungan, namun batas berlaku rekomendasi tersebut sudah berakhir sejak 21 Juni lalu.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Hanura mencabut kembali rekomendasi itu karena hingga batas waktu yang ditentukan, IAS dan Danny belum mampu membuat koalisi partai politik?
Saat dikonfirmasi mengenai upaya mempertahankan rekomendasi partai Hanura dan partai lain, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengakui bahwa rekomendasi partai Hanura bersifat surat tugas. Namun, masih ada waktu untuk terus berkoordinasi dengan partai lain.
Menurutnya, upaya untuk mendapatkan dukungan dari partai lain terus dilakukan. Saat ini, sudah ada sinyal dari partai lain yang bisa mencukupi 17 kursi sebagai syarat untuk maju di Pilgub 2024.
"Soal partai yang pengusung? Alhamdulillah saya sudah dapat partai. Sisa satu yang saya cari. Jadi sesuai kursi lah (17 kursi)," ujar Danny, Senin (1/7/2024).
"Partai apa? Nantipi saya kasi tahu. Sudah ada dua yang pasti. Sisa satu. Kita diam-diam saja toh," jelas Danny.
Danny juga menyatakan bahwa dirinya mengakomodasi beberapa figur sebagai calon wakil atau pendamping di Pilgub 27 November mendatang.
"Pendamping? Tergantung partai toh. Menyampaikan usulannya, saya kira koalisi nanti yang menentukan. Termasuk itu (bu Indah), secara geopolitik kan menarik itu," tuturnya.
"Dua partai itu mengusulkan wakil? Tidak. Kita tunggu selain dua partai itu," tambah Danny.
Sedangkan, Ilham Arief Sirajuddin saat dikonfirmasi secara spontan mengatakan saat ini tidak mau bicara soal Pilkada.
Ia tidak mau menyampaikan secara detail apa yang menjadi alasan sehingga "puasa" bicara Pilgub. Padahal, dirinya masuk dalam kategori survei tertinggi di internal Golkar dan sudah mendapat surat tugas dari Partai Hanura.
"Saya tidak mau bicara soal Pilkada (Pilgub), saya close bicara soal Pilkada," singkat IAS saat dimintai tanggapan lewat via telepon. (Yadi/B)