Meski elektabilitas figur eksternal turut terpotret di survei, Marzuki menegaskan bahwa pihaknya tetap memprioritaskan kader internal untuk diusung. Figur eksternal harus menjadi kader Golkar jika ingin diusung.
"DPP yang tahu persis mana yang paling potensial. Kami cuma disampaikan oleh DPP bahwa yang berpeluang ada IAS, jika dianggap berpeluang tentu surveinya lebih bagus."
"Tapi berapa nilai surveinya saya tidak tahu, tidak diinfokan oleh DPP," ungkapnya.
Sementara hasil survei untuk kader Golkar lainnya seperti Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Marzuki mengaku tidak tahu persis.
Meski demikian, Marzuki mengungkapkan bahwa semua kader Golkar tersebut masih berpeluang diusung di Pilgub Sulsel.
"DPP Golkar masih akan melakukan survei tahap kedua bulan ini dan survei ketiga pada Juli mendatang. Intinya tergantung hasil surveinya karena itu yang dihitung DPP," sebutnya.
Keputusan final usungan Golkar di Pilgub Sulsel akan ditentukan oleh DPP Golkar. Semua kader saat ini dipersilakan berkompetisi menaikkan elektabilitasnya.
"DPP yang melakukan survei dan akan menetapkan. Dari mereka tidak ada yang dibeda-bedakan. Rekomendasi akan diberikan kepada yang berpeluang menang," pungkas Marzuki. (Yadi/B)