BALI, RAKYATSULSEL - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui Indosat Business bersama Lintasarta berpartisipasi dalam Rapat Kerja Teknologi Informasi (Raker TI) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang mengangkat tema “Penerapan Artificial Intelligence (AI) dan Keamanan Infrastruktur Informasi Vital untuk Mendukung Pencapaian Target Hulu Migas". Kegiatan ini dihadiri seluruh Perusahaan Migas dan sekitar 70 perusahaan KKKS Hulu Migas.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah menjelaskan dalam kegiatan ini Indosat Business memperkenalkan sejumlah solusi dalam penerapan AI guna mendukung pencapaian target Hulu Migas di Indonesia.
“Pemanfaatan inovasi teknologi merupakan hal sangat penting untuk tetap menjadi terdepan di sektor minyak dan gas yang dinamis. Ajang ini merupakan momentum penting bagi Indosat Business untuk dapat memperkenalkan solusi kecerdasan buatan termutakhir kepada para pelaku industri di sektor minyak dan gas. Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong bersama para pelaku industri, Indosat Business siap menjadi mitra teknologi untuk kemajuan sektor minyak dan gas yang lebih bersih, efisien, dan juga berdaya saing.” jelas Danny sapaan akrabnya.
Pada kesempatan ini, Indosat Business mendemonstrasikan beberapa solusi teknologi berbasis AI yang dimiliki di antaranya High Resolution Seismic through AI Technology, untuk memfasilitasi metode eksplorasi berdasarkan pengukuran respon gelombang seismik (suara) beresolusi tinggi dengan teknologi AI.
"Solusi ini dapat menjawab keterbatasan data seismik yang memiliki resolusi rendah. Dengan perencanaan yang matang di setiap sumur, teknologi ini juga dapat meningkatkan produksi hingga 10 persen, beber Danny
Selanjutnya ada Connected Workers Through AI, yang dapat menghubungkan para pekerja satu sama lain. Solusi ini dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas pekerja hingga 10 persen meningkatkan kualitas produksi, dan mengurangi kesalahan manual hingga 15 persen Solusi ini juga dapat memonitor kepatuhan keselamatan dan tingkat tanggap darurat pekerja.
Solusi ke tiga ada Indosat Condition Based Monitoring and Predictive Maintenance, mengatasi kerusakan pemeliharaan peralatan kritis yang menyebabkan kerugian, sehingga mengurangi kerusakan pemeliharaan hingga 20 persen dan meningkatkan produktivitas sebesar 8 hingga 10 persen.
Solusi selanjutnya ada Indosat AI Cloud: AI-based Legal Contract Analysis yaitu solusi yang dapat mengulas kontrak hukum yang kompleks, risiko finansial yang tinggi, dan pertimbangan regulasi yang ekstensif. Manfaat Pengurangan biaya hingga 50 persen untuk pengeluaran penasihat hukum luar Menghemat waktu hingga 90 persen dalam peninjauan kontrak.
Kemudian ada solusi Indosat Intelligent Surveillance, solusi ini mengatasi kecelakaan tinggi yang terjadi pada sektor industry Minyak dan Gas. Solusi ini dapat mengurangi 95 persen potensi cidera fatal, 90 persen pengurangan kebakaran dan ledakan, serta biaya yang 70 persen lebih efisien dibandingkan pemantauan secara manual.
Terakhir ada Lintasarta Cloudeka Deka GPU Infra, solusi ini siap untuk GPU, pusat data dengan kepadatan tinggi, Infrastruktur Cloud GPU di Indonesia, efisiensi biaya Capex dan Opex, dan model pembayaran yang fleksibel dan dapat diskalakan.
“Solusi Indosat Business dibuat dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya terbaik, pengurangan dampak lingkungan, dan maksimalisasi hasil produksi. Tujuannya adalah membentuk kembali industri minyak dan gas dengan memanfaatkan teknologi AI agar lebih tangguh, mudah beradaptasi, dan berkelanjutan di masa depan. Hal ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia,” tutup Danny. (Hikmah/A)