"Ekspor harus melalui Karantina, makanya kita dorong adanya Standar Pelabuhan Nasional (SPN)," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Sulbar adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang tidak memiliki pelabuhan kontainer, sehingga komoditas harus dibawa ke provinsi tetangga.
"Saya sudah menyurat ke Kementerian Perekonomian untuk mendorong Belang-belang naik status menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Semoga segera dibangun, sudah ada di situ Bea Cukai dan Karantina," bebernya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian, Tumbuhan, dan Hewan Sulbar, Umar, menyatakan bahwa pihaknya akan terus membangun sinergi dengan Pemprov Sulbar.
"Kami berdiskusi terkait komoditas unggulan yang sudah diekspor dan yang belum. Saat ini yang berjalan adalah komoditas domestik," ucap Umar.
Namun, Umar mengakui bahwa selama ini kendala di Sulbar adalah bagaimana komoditas unggulan bisa diekspor.
"Kami berharap pelabuhan dan bandara semakin dikembangkan, sehingga komoditas siap ekspor tanpa harus ditunjang Pelabuhan dan Bandara di Sulsel maupun Sulteng," tandasnya. (Sudirman)