Selain faktor elektoral dan dukungan parpol, kekuatan logistik juga memengaruhi bertahannya figur-figur dalam konstelasi Pilgub. Figur-figur seperti Danny Pomanto, Andi Sudirman Sulaiman, Andi Iwan Darmawan Aras, dan IAS memiliki kekuatan finansial yang mendukung.
Figur-figur lain seperti Adnan Purichta Ichsan dan Indah Putri Indriani tidak lagi muncul karena hanya diisukan menduduki posisi calon Wakil Gubernur. Dari sudut pandang parpol, beberapa figur yang diperhitungkan adalah Danny Pomanto dan Andi Sudirman Sulaiman yang didukung oleh PKB dan Demokrat.
Beberapa waktu lalu, bakal calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), tampak pesimis tentang Pilgub Sulsel 2024. Di tengah gairah para bakal calon memburu partai, beberapa calon mulai angkat "bendera putih" tak lagi membahas Pilgub.
Rekomendasi Partai Hanura ke IAS dan Danny Pomanto terancam batal, meskipun Hanura telah mengeluarkan rekomendasi dukungan pada Mei lalu. Saat dikonfirmasi soal upaya mempertahankan rekomendasi partai Hanura dan partai lain, IAS enggan bicara soal Pilgub. "Saya tidak mau bicara soal Pilkada (Pilgub), saya close bicara soal pilkada," ujar IAS, Senin (1/7/2024).
Danny Pomanto mengakui bahwa rekomendasi partai lain terus diupayakan. "Alhamdulillah, saya sudah dapat partai. Sisa satu yang saya cari. Jadi sesuai kursi lah (17 kursi)," ujar Danny. Danny juga mengakomodasi beberapa figur sebagai calon wakil atau pendamping di Pilgub mendatang.
Sementara itu, Panglima Ta mengaku bangga bisa diterima langsung oleh beberapa partai pengurus saat mengembalikan formulir sebagai bukti keseriusan maju di Pilgub. "Ini kami datang di beberapa partai mengembalikan formulir sebagai bukti keseriusan maju bertarung di Pilkada Gubernur Sulsel 2024," kata eks Pangdam XIV Hasanuddin ini. (Yadi/B)