TAKALAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah terus mendorong peningkatan pengolahan air, salah satunya dilakukan melalui pembangunan bendungan di sejumlah daerah, seperti yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Bendungan Pamukkulu, di Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat(5/7/2024).
Dirjen SDA Kementerian PUPR, Bob Arthur L menyampaikan, manfaat akan langsung dirasakan oleh masyarakat petani, sebab persentase ketersedian air yang meningkat. “Artinya mereka bisa menanaman sekali dalam setahun bisa menjadi tiga kali dalam setahun,” paparnya.
“Bendungan pamukkulu ini, bendungannya sudah selesai secara keseluruhan,” imbuhnya.
Ia menuturkan, untuk Bendungan Je’nelata yang juga baru saja dilakukan groundbreaking itu juga sudah proses pengerjaan.
Hanya saja kata dia, beberapa lahan juga masih dalam proses penyelesaian, bahkan sebanyak tiga bidang dilakukan pembayaran secara konsinyasi di pengadilan.
“Sudah ada kontrak dan sudah berjalan terus, pembebasan lahan, pun juga masih kita lakukan.karena itu merupakan kewajiban dari pemerintah untuk melakukan pembebasan lahan, ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Irwan Aras menyampaikan untuk bendungan je’ne lata sendiri diharapkan dapat selesai sesuai dengan target yang telah ditentukan tahun 2028 nanti.
Kata dia, persoalan utama seperti pembebasan lahan tentu diharapkan peran aktif dari masing-masing pemerintah daerah kabupaten dan kota yang ada di Sulsel. “Mudah-mudahan pembebasan lahan ini sudah tidak ada lagi konflik di masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap, dengan hadirnya sejumlah bendungan di masyarakat bisa menjadi pendongkrak kesejahteraan masyarakat di semua unsur.
Ia menyampaikan, saat ini bendungan je’ne lata tidak dalam status Proyek Strategis Nasional (PSN). “Kita akan dorong lagi bendungan Jenelata untuk kembali masuk menjadi PSN,” ungkapnya. (Abu/B)