"Harus mau mengambil bagian bagaimana agar saudara-saudara kita sesama manusia—kalau kita tentu sesama muslim, itu harus merdeka dari penindasan," paparnya.
Mantan Direktur PPs UMI ini juga mengatakan, seruan ini merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu yang dijelaskan dalam amanat undang-undang itu adalah melaksanakan ketertiban dunia.
Melalui perayaan 1 Muharram hari ini, UMI mau menunjukkan kepada dunia bahwa kita harus mengambil bagian untuk menghentikan itu.
"Kalau Indonesia kan dalam mukaddimah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memang sudah dijelaskan bahwa negara Indonesia terbentuk ini antara lain melindungi segenap bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ujarnya.
Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Masrurah Mokhtar mengatakan UMI sengaja mengambil tema terkait Palestina dalam perayaan 1 Muharram 1446 Hijriah ini. Dia juga menyebut UMI sebelumnya sudah menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dengan menyalurkan donasi sebesar Rp 2 miliar.
"Itulah sehingga banyak simbol-simbo Palestina yang kita gunakan untuk menunjukkan bahwa kita betul-betul prihatin dengan Palestina. Dan alhamdulillah sejak awal memang UMI langsung mengimplementasikan keprihatinannya tersebut dengan kami memberikan sumbangan sebanyak Rp 2 miliar," ujarnya.
Sementara, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wajaf UMI Mansyur Ramly menambahkan, perayaan 1 Muharram ini diharapkan bisa menjadi momentum melakukan perubahan. Termasuk menanamkan kepedulian terhadap warga Palestina.
"Intinya sebenarnya adalah bagaimana kita terus melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Kemudian ini juga ada temana untuk keprihatinan kita terhadap Palsetina," katanya. (Yadi/B)