MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis bisa melakukan pelunasan kepada pihak ketiga utang pembangunan jalan pada tahun 2023 lalu.
Hanya saja dampaknya, terjadi pembatalan pengerjaan dua ruas jalan yang sudah dianggarkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 harus dihentikan.
Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulawesi Selatan, Irawan Dermayasamin mengungkapkan, total utang konstruksi terhadap pihak ketiga mencapai Rp 213 miliar.
Ia menjelaskan, untuk pengerjaan beberapa ruas jalan provinsi itu sudah dilakukan pada tahun 2023 lalu, pembayarannya kepada pihak ketiga belum dilakukan di tahun yang sama.
"Kalau khusus di kami Bina Marga insyaallah utang-utang di 2023 bisa kita selesaikan. Kalau kami kemarin total Rp 213 miliar,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (11/7/2024).
Ia melanjutkan, segala persiapan untuk melakukan pembayaran utang itu, sudah disodorkan ke pihak Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, sebagai sumber alur keuangan pemerintah provinsi.
Kata dia, pada periode anggaran parsial 2024 ini, sudah mendapat restu untuk menjadi prioritas, utang pihak ketiga tuntas 100 persen.
“Sekarang sudah proses parsial sesuai arahan gubernur untuk fokus prioritas pembayaran utang. Kemarin juga TAPD, BKAD sudah memberikan rekomendasi, maka parsial ini sedang proses," jelasnya.
Ia membeberkan, beberapa program yang sudah dicanangkan pihaknya untuk dikerjakan tahun ini beberapa harus dibatalkan. Program yang batal dikerjakan itu adalah pengerjaan dua ruas jalan provinsi yang sebelumnya telah tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 ini.
Ruas jalan itu adalah adalah Solo - Peneki ( Kabupaten Wajo) dan Munte - Bontolempangan masing-masing secara berurutan memiliki porsi anggaran Rp8,4 miliar dan Rp5,9 miliar. Kata dia, dua ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan yang direncanakan untuk dilakukan pembangunan murni menggunakan APBD 2024 bersama dengan dua ruas jalan lainnya.
Meski demikian, Irawan mengatakan Detail Engineering Design (DED) dua jalan yang batal dikerjakan itu, tetap diselesaikan. Rencana pelanjutan pembangunan akan direncanakan pada tahun anggaran berikutnya.
"Detail Engineering Design (DED) tetap kira laksanakan. Ini harapannya mudah-mudahan tahun depan bisa kita laksanakan kembali,” kuncinya. (Abu/B)