“Nantinya suplai untuk PT CMP akan diberikan dari 2 sisi yakni arah Selatan dan Utara. Diketahui posisi PT CMP berada pada jaringan interkoneksi Sulawesi Selatan, Barat, Tengah dan Tenggara, sehingga jika diperlukan tambahan daya PLN akan senantiasa siap melayani” tambah Budi.
Sementara itu, Direktur Utama PT CMP Derian Sakmiwata menyampaikan apresiasi atas kinerja PLN karena telah berhasil melaksanakan pengujian pemberian tegangan pertama pada pekerjaan penyambungan daya listrik dari GI milik PLN kepada GI milik Ceria.
“Kami berharap kinerja dan koordinasi yang baik ini bisa terus berjalan sehingga akan berdampak baik terhadap pertumbuhan industri smelter nikel sebagai salah satu penunjang ekosistem kendaraan listrik” pungkasnya.
Derian menjelaskan bahwa smelter CMP menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), pada tahap awal telah dibangun 1 jalur produksi berkapasitas 72 MVA untuk mengolah bijih nikel Saprolite, ke depannya akan dibangun sebanyak total empat jalur produksi berkapasitas 4 X 72 MVA, pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap dengan kapasitas produksi 252.700 ton per tahun.
“Untuk kebutuhan suplai daya listrik Kami mempercayakannya kepada PLN, rencananya kebutuhan kapasitas listrik smelter sebesar 414 MVA akan mulai dialirkan bertahap pada tahun ini,” tutup Derian. (*)