Polda Sulsel Bongkar Kasus Prostitusi di Makassar, Pasang Tarif Hingga 5 Juta Sekali Kencan

  • Bagikan
Muncikari Pekerja Seks Komersial (PKS) di Kota Makassar terjaring dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Sulawesi Selatan (Ditreskrimum Polda Sulsel)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak tiga muncikari Pekerja Seks Komersial (PKS) di Kota Makassar terjaring dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilakukan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Sulawesi Selatan (Ditreskrimum Polda Sulsel), Sabtu malam (13/7/2024).

Selain mengamankan muncikari PSK online, empat orang PKS juga ikut terjaring dalam operasi ini. Mereka diamankan Tim Unit Resmob Polda Sulsel di sejumlah hotel yang berbeda di Kota Makassar.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, saat ketujuh orang itu terjaring dalam operasi cipta kondisi, personel di lapangan juga mendapati sejumlah telepon seluler yang didalamnya terdapat akun media sosial (Medsos) yang digunakan untuk memasarkan jasanya.

Termasuk uang tunai jutaan rupiah sebagai barang bukti hasil transaksi setelah melayani pelanggan berhasil diamankan petugas.

"Ketiga mucikari beserta para PSK tersebut langsung dibawa ke Polda Sulsel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Didik saat dikonfirmasi, Minggu (14/7/2024).

Didik menjelaskan, umumnya para muncikari PSK online menawarkan jasa PSK pada kisaran Rp1 juta hingga Rp5 juta sekali kencan.

Adapun ketujuh orang ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel guna proses hukum lebih lanjut.

Diungkapkan Didik, operasi ini akan berlangsung selama beberapa hari mulai 8 Juli hingga 27 Juli 2024 di seluruh wilayah hukum jajaran Polda Sulsel.

Operasi ini digelar guna meminimalisir tindak kejahatan jalanan, perjudian, prostitusi, dan kejahatan lainnya yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Operasi ini disebut melibatkan 154 personel, termasuk pejabat operasi, satgas, dan staf.

  • Bagikan