MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah figur potensial untuk maju di pemilihan wali kota Makassar gencar melakukan manuver di akhir pekan. Ada yang menyapa warga di pelelangan ikan hingga mengumpulkan massa yang dikemas dengan senam sehat.
Meski belum mencukupi syarat dukungan untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum, namun figur-figur ini intens beraktivitas yang dapat meraih simpati calon pemilih.
Namun, intensitas turun ke masyarakat bukan jaminan meningkatkan elektoral pada pemilihan mendatang.
Seperti halnya dilakukan oleh Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin alias Appi bersama Ketua Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali. Keduanya mengunjungi tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Paotere, Minggu (14/7/2023. Keduanya berkeliling menyapa warga yang ada di tempat tersebut.
Appi merupakan bakal calon yang diusung oleh Partai Golkar. Adapun Adi telah banyak memasang alat peraga sosialisasi sebagai sinyal untuk maju. Pertemuan kedua di Paotere diduga untuk melakukan penjajakan dan membahas politik Pilwali Makassar. Beberapa hari lalu, Appi juga mengunjungi warga di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, dan Manggala.
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di Monumen Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), Indira Yusuf Ismail menggelar senam sehat. Indira rajin menyapa warga Makassar dengan berbagai kegiatan. Untuk maju sebagai calon wali kota, istri Danny Pomanto, Wali Kota Makassar itu, telah mengantongi rekomendasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Akhir pekan lalu, mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa menggelar jalan sehat. Politikus Partai Gerindra ini seolah ingin unjuk kekuatan sebagai orang daerah yang masuk untuk menggelar 'perang' kota. Ratusan warga Makassar, juga tumpah di jalan sehat tersebut. Tim relawan Seto juga rajin menyapa warga kurang mampu dan membagi-bagikan nasi kuning di jalan-jalan.
Figur lainnya adalah Rusdi Abdullah. Beberapa hari belakangan ini, Rusdin intens bertemu dengan warga di sejumlah kelurahan. Dia juga mengundang kelompok-kelompok majelis taklim untuk menggelar doa dan zikir di posko pemenangan di Jalan A.P Pettarani, Makassar.
Pertemuan Appi dan Adi di Paotere membahas beragam isu politik dan pembangunan Kota Makassar. "Kami berharap Makassar lebih baik ke depan. Makassar ini butuh pemimpin yang punya gagasan sehingga ke depan Makassar harus lebih baik," kata Adi.
Adapun Appi mengatakan, pelelangan ikan Paotere butuh perbaikan agar pembeli dan penjual merasa nyaman sehingga aktivitas perekonomian berjalan lancar.
"Ini menjadi prioritas infrastruktur yang akan benahi dan dibangun selayaknya. Kalau pasarnya bersih, indah, dan nyaman, penghasilan pedagang akan meningkat karena para pembeli merasa nyaman untuk berbelanja," imbuh Appi.
Ini bukan kali pertama Appi menemui masyarakat nelayan. Warga yang berprofesi di bidang lainya juga sudah ditemui. Tujuannya, mendengarkan langsung aspirasi dan kebutuhan yang dialami masyarakat.
"Bagi kami agenda seperti ini perlu. Masyarakat di Makassar dari berbagai latar belakang dan kehidupan berbeda. Tentu aspirasi mereka akan tampung dan ditindaklanjuti," ucap dia.
Sementara itu, Indira mengapresiasi kehadiran ratusan warga yang mengikuti Senam Ininnawa yang dipimpinnya. Indira mengatakan acara senam tersebut diselenggarakan selain untuk bersilaturahmi, juga untuk menjaga kesehatan.
"Kami mengajak semua masyarakat riang gembira di tempat ini. Sebentar lagi akan menghadapi Pilwali Makassar sehingga kami mengajak menyambut momen itu dengan riang dan gembira," kata Indira.
Indira juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan ke depan. Kegiatan senam Ininnawa ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menggalang relawan dan mempererat hubungan antara Indira dengan masyarakat.
"Dukungan dari warga Makassar diharapkan dapat membawa perubahan positif dan kemajuan bagi Kota Makassar ke depannya," ujar dia.
Indira mengajak masyarakat Makassar untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan, demi mewujudkan kota Makassar yang lebih baik dan sejahtera.
Ketua panitia senam, Harun menyebutkan acara yang digelar itu dihadiri lebih dari 20 ribu orang. "Animo masyarakat untuk ikut bergabung sangat tinggi. Terbukti dari membludaknya peserta untuk mengikuti senam," kata Harun.
Panitia penyelenggara juga, menyiapkan water station bagi peserta senam yang ingin minum secara gratis, dan disiapkan doorprize menarik seperti motor, sepeda, kulkas, televisi, dan telepon genggam.
Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah, mengatakan pergerakan politik yang dilakukan oleh bakal calon wali kota Makassar ingin membuat kesan kepada publik bahwa mereka memiliki akar yang kuat dan dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Tapi mengenai elektoral akna sangat bergantung pada kinerja tim di lapangan. Artinya, orang yang dikunjungi belum tentu akan memilih mereka," ujar Asratillah.
Menurut dia, bila para calon wali kota Makassar ingin mengubah dukungan menjadi suara pada bulan November nanti, tim mereka harus terus melakukan pendekatan kepada pemilih.
"Jangan sampai orang-orang yang hadir saat mereka melakukan sosialisasi, jalan santai, atau senam memilih kandidat lain," imbuh dia.
"Orang-orang yang sudah diajak harus membentuk koneksi yang kuat. Apakah itu dalam bentuk relawan atau lainnya. Karena orang yang dikunjungi belum tentu akan berkontribusi terhadap elektabilitas, tetapi jika popularitas naik, hal itu bisa berpengaruh," kata Asratillah.
Dia juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang hadir dalam jalan santai atau senam yang diadakan oleh calon kepala daerah hanya mengikuti acara untuk hadiah.
"Banyak juga yang berinteraksi dengan masyarakat saat senam. Bagi yang menyukai senam, mereka mungkin menghadiri senam yang diadakan Indira, tetapi belum tentu akan memilihnya. Begitu pula dengan jalan sehat yang dilakukan Seto, dan interaksi Appi dengan penjual ikan, belum tentu akan mempengaruhi pilihan mereka nantinya," imbuh dia.
Untuk memastikan bahwa kandidat dipilih oleh masyarakat, Asratillah menekankan perlunya berdasarkan riset, karena saat ini mereka sedang memasarkan apa yang akan mereka jalankan dalam lima tahun mendatang. "Harus mengikuti selera politik masyarakat, sehingga semua program mereka harus didasarkan pada survei yang mereka lakukan," ujar dia. (fahrullah-suryadi/C)