JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri membuka kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif dan respon penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Hotel MaxOne, Kota Makassar, Minggu (14/7/2024).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi potensi KLB.
"Pelaksanaan deteksi dini dan tindakan preventif adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit, khususnya Polio. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah, instansi kesehatan, serta masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan ini terutama untuk mempersiapkan generasi tangguh dan sehat menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Pj Bupati.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan dan jajarannya, Puskesmas dan petugas surveilans, Koramil, Kapolsek, serta instansi terkait lainnya. Berbagai strategi dan langkah preventif dibahas dalam pertemuan ini, dengan fokus pada peningkatan kapasitas deteksi dini dan respon cepat terhadap ancaman penyakit yang berpotensi menjadi KLB, khsusnya mempersiapkan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia.
Selain itu, evaluasi terhadap pelaksanaan program sebelumnya juga dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada. Langkah- langkah perbaikan diusulkan untuk meningkatkan efektivitas program di masa mendatang.
Dalam kesempatan ini, Junaedi Bakri juga menyampaikan harapannya. "Harapan saya, selaku pimpinan daerah, melalui rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi sini dan respon penyakit yang berpotensi KLB yang sekaligus dirangkaikan dengan rapat persiapan pelaksanaan PIN polio tahap ke II dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait dapat menyelamatkan bangsa dan daerah kita dari penyakit menular yang berpotensi KLB," tambah Pj Bupati.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar berbagai pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit, serta memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi potensi KLB di Kab Jeneponto.
Diharapkan dengan pelibatan lintas sektor, maka target sasaran vaksin Polio untuk anak 0- 7 tahun dengan jumlah sebanyak 53.402 orang, dapat disasar selama sepekan, dengan target harian sebanyak 7.263 orang anak. Hal ini disampaikan dalam laporan Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, Susyanti A. Mansyur.
"Kami yakin dengan dukungan dan kerjasama semua pihak baik pemerintah daerah, TNI, Polri, termasuk lemerintah desa/kelurahan dan kader kesehatan yg ada di desa/kelurahan, maka target sasaran vaksin Polio dapat kita penuhi," tutup Susyanti. (Zadly Kr Rewa)