MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Prof Ambo Asse melantik 9 pejabat baru Unismuh Makassar, Senin (15/7/2024).
Kegiatan ini diawali dengan pengajian oleh Wakil Rektor IV Unismuh Dr Mawardi Pewangi. Dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Rektor oleh pihak terkait.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar, Prof Gagaring Pagalung dalam sambutannya menekankan tiga poin penting terkait pergantian jabatan dan tantangan ke depan yang dihadapi Unismuh.
"Pergantian jabatan itu sunnatullah suatu organisasi. Seperti manusia yang suatu saat akan menghadap Allah SWT. Sama halnya dalam organisasi, ini disebut business process," ujarnya.
"Tantangan yang dihadapi Unismuh saat ini berbeda dengan generasi kita dulu. Mahasiswa yang kita hadapi sekarang adalah generasi Z dan Alpha. Menghadapi business process di Unismuh, dari proses belajar mengajar hingga pelayanan administrasi mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan, memerlukan penyesuaian yang terus-menerus," tambahnya.
Prof Gagaring juga mengucapkan terima kasih kepada pejabat yang purna bakti atas jasa-jasanya selama ini. Bagi pejabat baru, ia mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi tidak hanya untuk menjaga Unismuh tetap unggul, tetapi juga memastikan setiap bagian dalam organisasi turut berprestasi.
Sejalan dengan itu, Prof Ambo Asse mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pejabat yang telah purna tugas. "Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan. Apa yang telah kita lakukan bersama semoga menjadi amal jariyah yang bermanfaat," ujarnya.
Kepada pejabat baru, Rektor menyampaikan selamat bertugas dan berharap mereka sukses dalam menjalankan amanah yang diberikan. Ia menjelaskan alasan pergantian jabatan sebagai bagian dari proses regenerasi yang alami dalam organisasi.
"Pergantian ini dilakukan karena proses purna bakti yang tidak dapat berlangsung dalam jabatan. Ada masa tenggang di mana pejabat lama masih memberikan bimbingan dan pendampingan kepada penggantinya," tambahnya.
Rektor menekankan pentingnya meninggalkan kebaikan yang dapat menjadi amal saleh atau jariyah bagi penerus. "Pimpinan fakultas diharapkan memberikan arahan kepada kepala Tata Usaha yang baru. Bekerjalah dengan hati, bukan dengan nafsu, agar semua merasa nyaman dan tenang, sehingga akhirnya tugas dapat diselesaikan dengan sukses," jelasnya.
"Jujur dalam ucapan, sikap, dan tindakan. Keteladanan dan akhlak mulia adalah bagian dari integritas," tambahnya.
Terakhir, dirinya berharap pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam kebersamaan, serta menghindari konflik yang dapat merusak keharmonisan dan keunggulan institusi. (Hikmah/B)