PKM ADPERTISI Perkenalkan Tanaman Hidroponik dan Pengelolaan Pariwisata di Kelurahan Mattiro Deceng Maros

  • Bagikan
Foto bersama (Ki-Ka) Zainal Abidin K, S.Sos. (Lurah Mattiro Deceng), Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H. (Bupati Maros), Dr. Fahrisal Husain, S.E., M.Si. (Panitia Pendamping PKM) dan Andi Liswahyuni, S.Pi., M.Si. (Dosen Pengabdi)

MAROS, RAKYATSULSEL - Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Nasional ke-6 Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI), yang terdiri dari gabungan beberapa kampus swasta di Indonesia, kembali digelar.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 di Kabupaten Maros dengan tema utama PKM “Dengan Kolaborasi Pemerintah dan Perguruan Tinggi Swasta Kita Wujudkan Kemandirian Lokal dan Ketahanan Pangan Nasional.”

Bupati Maros, Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H., turut hadir untuk menerima dan melepas 292 anggota Adpertisi di 23 desa/kelurahan di 7 kecamatan Kabupaten Maros. Dalam sambutannya saat pelepasan ke lokasi PKM, Bupati Maros menyambut gembira kegiatan PKM ini karena akan membantu masyarakat meningkatkan pengetahuan dan mencerdaskan masyarakat Maros.

Kelompok 19 memperoleh penugasan di Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Kelompok ini terdiri dari enam dosen pengabdi: Dr. Fahrisal Husain, S.E., M.Si. (Institut Turatea Indonesia), Andi Liswahyuni, S.Pi., M.Si. (Universitas Muhammadiyah Sinjai), Dr. Nursaifullah, S.T., M.M. (Universitas Muhammadiyah Sinjai), Dr. Asrianto, S.E., M.M. (STIM LPI Makassar), Fitrawansah, S.E., M.E. (Universitas Muhammadiyah Sinjai), dan Irianty Tampubolon, S.Pi., M.Si. (Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire).

Sosialisasi dalam bentuk penyuluhan di Kelurahan Mattiro Deceng mengusung sub tema “Pemanfaatan Pekarangan Rumah Sebagai 'Kulkas Hidup' untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Rumah Tangga dan Mencegah Stunting pada Balita.”

Peserta PKM ADPERTISI dengan Pemerintah Kabupaten Maros di Aula Kantor Bupati Maros

Pendamping PKM Nasional Adpertisi dari Kelompok 19 dan juga sebagai pemateri di Kelurahan Mattiro Deceng, Dr. Fahrisal Husain, S.E., M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa dosen, selain sebagai pakar dari satu bidang ilmu, juga dituntut untuk memiliki wawasan yang luas di luar keilmuannya yang dapat berguna bagi masyarakat sebagai wujud dari Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Salah satunya adalah dengan pelibatan langsung dalam penanganan dan pencegahan gizi buruk dan stunting pada balita.

Kepala Kelurahan Mattiro Deceng, Zainal Abidin K, S.Sos., dalam sambutannya menyambut baik kegiatan PKM tersebut yang mengedukasi masyarakat untuk menumbuhkan kemandirian sosial ekonomi, khususnya ibu-ibu PKK, berdasarkan potensi daerah guna meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

Masyarakat yang hadir dalam sosialisasi di Kantor Kelurahan Mattiro Deceng meliputi Pejabat Gizi Puskesmas, Penyuluh KB Kelurahan, Bidan Kelurahan, Kader Posyandu, Babinsa/Babinkantibmas, Sekretaris Kelurahan, Penggerak PKK, Staf Kelurahan, Pejabat RW/RT, dan Tokoh Masyarakat lainnya.

Sosialisasi pertama membahas pemanfaatan lahan sempit untuk menanam sayuran dengan sistem hidroponik sebagai sumber bahan makanan, khususnya sayur mayur dan bahan protein nabati.

Untuk penyedia protein hewani, dijelaskan sistem aquaponik, yaitu memelihara ikan di kolam atau ember dengan tanaman sayuran atau buah di atas kolam atau ember tersebut. Tema ini diangkat oleh Andi Liswahyuni, S.Pi., M.Si., seorang dosen yang telah mengaplikasikan cara ini sehari-hari.

Masyarakat yang hadir di acara PKM
ADPERTIS

Selain teori, sosialisasi juga memperagakan cara membuat instalasi atau wadah untuk menanam sayuran menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemukan oleh masyarakat, seperti botol bekas kemasan minuman. Hasil panen yang disimulasikan kemudian dijadikan bahan kudapan yang bergizi tinggi.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Dr. Fahrisal Husain, S.E., M.Si., dengan tema Pengelolaan Desa Wisata melalui pemaduan CHSE (cleanliness, healthy, safety, dan environmental sustainability). Pemaparan ini disampaikan karena lokasi PKM di Kelurahan Mattiro Deceng memiliki desa wisata bernama Desa Wisata Tabbua yang belum terkelola dengan baik.

Kegiatan sosialisasi dan praktik mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta. Peserta PKM aktif bertanya dan dijawab secara tuntas oleh para pengabdi. Pada akhirnya, peserta menyatakan bahwa kegiatan PKM ADPERTISI ini sangat bermanfaat dan memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi alam dalam menciptakan lapangan usaha yang dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat Kelurahan Mattiro Deceng. (*)

  • Bagikan