MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sailing menggunakan Kapal Pinisi sudah menjadi kebiasaan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dalam menjamu tetamu dari luar negeri.
Kata Danny Pomanto, ini menjadi bagian dari upaya pemerintah kota dalam mempromosikan destinasi wisata baru berlayar mengarungi Laut Losari.
"Inilah Makassar, kita betul-betul kota anging mammiri, kota waterfront. Karena betul-betul kita menggunakan laut kita dengan skyline dan cityscape kita," kata Danny Pomanto disela-sela Sailing Kapal Pinisi bersama Tamu VIP Program RISE, Selasa (16/7).
Untuk mendukung Makassar sebagai waterfront city, Pemkot Makassar membuat dua unit Kapal Pinisi. KLM Adama dan KLM Tungguma. Bahkan, pemerintah kota berencana menambah dua unit lagi di tahun yang akan datang.
Sailing Kapal Pinisi ini juga menjadi bagian dari wujud Makassar Kota Festival Tepian Air yang baru saja dibranding, melengkapi branding Kota Makan Enak.
Karenanya, dalam jamuannya Danny Pomanto bersama Kepala Dinas Pariwisata, Muhammad Roem dan Kepala Diskominfo Ismawaty Nur mengenalkan lebih dekat kuliner lezat khas Bugis-Makassar Sulsel.
"Ini (Sailing Kapal Pinisi) paling favorit hari ini di Makassar, dan ini adalah cara kita dengan standar firework atau kembang api," tuturnya.
Sementara, Director of The Intervention RISE Associate Dean International And Engagement Monash University Prof Diego Ramirez merasa bahagia bisa menikmati Kota Makassar dengan berlayar menggunakan Kapal Pinisi.
"Saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepada wali kota karena telah menjadi tuan rumah yang luar biasa malam ini, telah menjadi salah satu pengalaman terbaik yang pernah saya alami selama bertahun-tahun, sungguh luar biasa," ucap Diego.
Diego juga mengungkapkan bahwa Makassar menjadi kota favoritnya di Indonesia. Selain orang-orangnya yang sangat ramah dan hangat, Makassar juga memiliki budaya yang luar biasa.
"Saya pikir dalam posisi yang spektakuler untuk bisa menjadi pusat Indonesia Timur, saya sangat mencintai kota ini dan saya pikir orang-orang di kota ini memiliki budaya yang harus mereka lindungi," tutup Diego. (Shasa/B)