Setelah itu, lanjut diceritakan Sri Arnengsih, Burhanuddin Daeng Muji kembali ke rumah mengambil sebilah pisau kemudian berlari menuju lokasi kejadian bermaksud mencari kedua pelaku, dan dari arah kejauhan pelaku utama Arif Daeng Sila langsung memanggil korban dengan cara mengangkat bajunya sembari berkata ayo tikam saya.
“Akhirnya kakak saya mengarahkan pisau ke bagian perut pelaku utama Arif Daeng Sila namun berhasil ditangkis oleh pelaku. Pisau tersebut juga jatuh dari tangan korban, kemudian korban berusaha mengambil pisau yang jatuh tersebut namun dipukul dari belakang oleh pelaku kedua Syamsul Rijal,” jelas Sri Arnengsih.
"Akibatnya korban terjatuh lalu pelaku utama Arif Daeng Sila menindih kepala korban ke aspal. Setelah itu pelaku utama Arif Daeng Sila mengambil pisau dan mengayungkan ke arah korban, namun korban menangkis dan mengakibatkan jari bagian telunjuknya terluka dan mendapat 18 jahitan,” sambung Sri Arnengsih.
Setelah itu, korban Burhanuddin Daeng Muji kembali lagi ke rumahnya dalam keadaan tangan berlumuran darah sambil mengambil pistol mainan milik keponakannya dan kembali lagi ke tempat kejadian mencari kedua pelaku dengan maksud membalas perbuatan mereka, sayangnya kedua pelaku sudah tidak ada di tempat kejadian.
Burhanuddin Daeng Muji kemudian mondar-mandir mencari pelaku hingga akhirnya menemukan motor pelaku utama Arif Daeng Sila tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Karena tidak menemukan kedua pelaku akhirnya kakak saya menendang motor pelaku utama Arif Daeng Sila, dan mencabut kaca spion motor pelaku lalu melemperkan ke kaca jendela rumah pelaku utama Arif Daeng Sila,” terang Sri Arnengsih. (Adhy)