BONE, RAKYATSULSEL - SMKN 5 Bone yang berlokasi di Kecamatan Mare menjadi perbincangan hangat saat ini. Pasalnya, lagi viral video salah seorang orang tua/wali siswa yang pergi mengamuk di sekolah tersebut karena anaknya tinggal kelas.
Hal itu pun mendapatkan reaksi masyarakat, organisasi massa dan Pemerintah Kecamatan Mare. Bahkan Ketua Lembaga Pemerhati Pendidikan dan Lingkungan Hidup (LP2LH) Sulawesi Selatan, Andi Syamsul Alam, sangat menyayangkan banyaknya siswa SMKN 5 Bone yang tinggal kelas.
"Luar biasa siswa yang tinggal kelas, kok sampai 23 orang. Ada apa di SMKN 5 Bone?. Ini sudah kelewatan dan sangat bertentangan dengan penekanan Pj. Gubernur SulSel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh, yang tidak boleh ada lagi Anak yang Putus Sekolah," tegas Andi Syamsul Alam, Kamis (18/7/2024).
"Pj. Gubernur Sulsel menekankan untuk tidak ada lagi anak yang putus sekolah, tetapi di SMKN 5 BONE mencetak anak putus sekolah, dengan banyaknya siswa yg tinggal kelas tanpa ada pembinaan sebelumnya. Sehingga salah satu orang tua/wali siswa mendatangi SMKN 5 Bone, dan keberatan atas tindakan/kebijakan oleh pihak sekolah dibawah Kepemimpinan Andi Budi Harsono," tambahnya.
Lanjutnya, selain masalah siswa banyak tinggal kelas, Andi Budi Harsono terkesan arogansi dengan sering mengancam sejumlah guru yang dibuktikan laporan keberatan oknum guru SMKN 5 Bone ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.