"Kalau ini Rahmad pak, sekolah SMA-nya di Barru, dia numpang di sana, dan pulang sekali seminggu. Maunya sekolah di Bone tapi, jaraknya jauh, baru jalanan tidak memungkinkan, karena butuh tujuh jam ke Kotanya Bone," ucap Nurmiah.
Mendengar cerita mereka, mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu lantas memberikan motivasi kepada Kiki dan Rahmad.
"Belajar yang baik agar bisa jadi polisi yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak ada polisi yang jatuh miskin karena dia bantu orang," pesan Andi Rian.
Lebih kurang 30 menit berbincang, Kiki dan Rahmad beserta orangtuanya pun pamitan.
Andi Rian yang dihampiri wartawan seusai menerima kunjungan Kiki dan Rahmad, mengatakan dua sosok siswa dan siswi ini lulus menjadi siswa Bintara Polri melalui jalur Afirmatif Action. Dijelaskan, jalur tersebut merupakan penjaringan calon siswa Bintara yang berada di daerah pedalaman dan pulau terluar.
"Dua calon siswa bintara ini telah melalui proses sosialisasi di kampung mereka terlebih dahulu. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Mabes Polri, termasuk kriteria afirmatif action, alhamdulillah muncul calon-calon dari daerah terluar," kata Andi Rian.
Kapolda Sulsel juga berpesan kepada keluarga Kiki dan Rahmad untuk terus memberikan dukungan moral selama mereka menjalani pendidikan di SPN Batua. Dukungan keluarga sangat penting untuk menjaga semangat dan motivasi mereka.