Pilwalkot Makassar, Indira Masih Cari Figur Pendamping

  • Bagikan
Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Makassar periode 2024-2029, Indira Yusuf Ismail, meresmikan posko induk tim pemenangan Kecamatan Tamalate di Jalan Daeng Tata, Minggu (7/7/2024) malam.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar makin dinamis. Simulasi kandidat pun banyak dimunculkan

Istri Wali Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail disebut sangat potensial memiliki nilai tawar maju sebagai 01 atau 02 di Pilwali Makassar pada Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang. .

Terbaru beredar issu paket Andi Seto Gadhista Asapa dan Indira Jusuf Ismail. Kemudian ada juga simulasi pasangan Indira Jusuf Ismail dan dokter Fadli Ananda mencuat di Pilwalkot Makassar 2024.

hanya saja, informasi itu dibantah oleh keluarga Jl. Amirullah itu. Hal itu disampaikan oleh Danny Pomanto dan Indira Yusuf Ismail. Wali Kota Makassar, Danny mengakui jika sudah berkomunikasi dengan dokter Fadli Ananda. Namun, tampak tidak bersedia menjadi calon 02 atau walikota.

"Terkait Fadli Ananda pasangan sama bu Indira? Sejak awal Fadli Ananda saya ajak, tapi beliau menolak. Fokus DPRD," jelas suami Indira, Danny Pomanto di kediaman pribadi, Jl. Amirullah, Jumat (19/7).

Sedangkan, figur Andi Seto Asapa belakangan dikaitkan pasangan Indira. Danny mengaku belum pernah menjalin komunikasi membicarakan palet bersama Indira.

Ia menyebutkan, komunikasi hanya bersama ibunda Andi Seto yakni Felicitas Tallulembang, itupun bukan soal politik.

"Kalau sama Andi Seto? Belum pernah,
kalau sama bundanya saya sama sama. Sebenarnya sudah ketemu di suatu event," tegas Danny.

Dengam Demikian, menurut Danny paket Indira masih dicarikan. Ia meyakini bahwa figur paket Indira harus membawa partai agar bisa memenuhi koalisi. Ia tak mempermasalahkan simulasi yang sudah beredar.

"Kalau soal simulasi, sah-sah saja, banyak orang yang ingin mencoba simulasi apa yang terbaik," tuturnya.

Ia menegakaan, soal paket figur lain mengumumkan duluan
Biarkan Indira paling terakhir menentukan wakil atau pendamping. Tapi yang jelas semua dari itu adalah konsep bertarung itu seperti apa sampai menang, itu pengalaman dari dirinya di Pilwali dua periode.

"Sehingga Ibu (Indira) saya minta turun saja ke bawah terus, biar strategi berjalan, biar juga beliau menemui masyarakat juga," tegasnya.

Terkait 01 atau 02, Danny menyampaikan bahwa Indira bisa saja 01 dan bisa saja 02. Hanya saja tergantung partai koalisi dan survei nantinya. Bagi Danny, survei menentukan semuanya.

"Tergantung bagaimana menang, kalau 01 01 menang kenapa tidak. Kalau 02 02 menang kenapa juga tidak. Tapi kalau 02 02 kalah, kenapa tidak 01, kan begitu," sebutnya.

"Kalau dilihat survei, kan survei sekarang ibu masuk 3 besar, yang paling progresif dari survei itu Ibu. Ibu selalu nomor dua, dulu sama nomor 1 beda 10, beda 6, sekarang beda 2, hampir beda 1, sedikit lagi di lambung. Terus masa 02 progresnya begitu," tambah Danny.

Diketahui, intensitas politik menjelang Pilwalkot Makassar semakin meningkat. Beberapa figur dari latar belakang yang berbeda, secara terang-terangan menyatakan niat untuk maju sebagai bakal calon Walikota Makassar. (Yadi/B)

  • Bagikan

Exit mobile version