Direktur IPI Sebut PKS Harus Realistis, Amri Arsyid Hanya Cocok 02 

  • Bagikan
Direktur PT Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir

Namun, PKS harus berjuang untuk bersaing dengan kandidat 02 lainnya seperti Ilham Fauzi dari PPP yang diisukan menjadi wakil dari Indira Yusuf Ismail. Lalu ada Aliyah Mustika Ilham dari Demokrat dan Azhar Arsyad dari PKB  menjadi dua kandidat 02 yang berpotensi berpasangan dengan Munafri Arifuddin (Appi).

Suwadi menilai, secara elektoral Azhar Arsyad dinilai lebih berpeluang untuk digandeng oleh Appi  daripada Amri, sekaligus bisa mengendarai PKB yang diketahui memiliki 5 kursi di DPRD Makassar. Meski demikian harus diakui jika dengan jumlah 6 kursi dan kader yang militan, PKS punya potensi untuk dilirik oleh kandidat namun belum menjamin kadernya digandeng sebagai 02.

“Cuma memang pertanyaannya Appi mau menggandeng PKS atau Indira mau menggandeng PKS? Karena saya lihat Appi arahnya cenderung ke PKB dan Demokrat. Misalnya dia mendekati Aliyah, dia mendekati Arsyad. Berarti kan targetnya PKB dan Demokrat,” tuturnya.

Dengan dinamikan politik yang sangat rumit di Pilwalkot Makassar, maka Suwadi menilai PKS harus bekerja keras untuk mencarikan Amri pasangan baik sebagai 01 maupun 02. 

“Jadi menurut saya posisi PKS di Pilwalkot ini kurang strategis posisi tawarnya walaupun partai ini punya 6 kursi dan militan kadernya. Tapi banyak partai lain yang kadernya lebih dilirik,” tutupnya.

Pilihan PKS mengusing Amri sebagai strategi meningkatkan bargaining politik mungkin saja terjadi. Andi Hasri sendiri, menganggap posisi PKS masih dinamis dan penuh pertimbangan dari DPP PKS. Sementara struktur PKS di tingkat bawah yang menjalankan putusan. 

"Dari pengalaman yang lalu dulu kita pernah keluarkan SK ke DP (Danny Pomanto) lalu beberapa saat berubah ke Appi. Kemudian pernah juga dalam satu momentum keluar SK dari DPP untuk Ical kemudian ke None. Jadi yang seperti ini masih sifatnya dinamis," jelasnya. (Fahrullah/B) 

  • Bagikan

Exit mobile version