TAKALAR, RAKYATSULSEL - Saat ini ada beberapa figur calon ikut kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Talalar, tahun 2024.
Dari sekian nama berseliweran di publik. Ada dua figur bakal calon Bupati (cabup) dan calon wakil semakin diunggulkan untuk memimpin Takalar di periode berikutnya.
Mereka adalah Politisi PKB Hengky Yasin dan Politisi Golkar Fahruddin Rangga Keduanya mempunyai pengalaman mentereng sebagai legislator di kursi parlemen DPRD Provinsi Sulsel.
Bahkan, berbagai kalangan termasuk akademisi di kampus ternama menilai, dua politisi itu akan jadi paket ideal untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati 2024 di daerah tersebut.
"Pengalaman pak Hengky dan Rangga sebagai politisi sangat mentereng. Dimana status sama-sama sebagai anggota DPRD Provinsi sudah banyak karya di dapil atau daerah Takalar," kata Hasrullah, Minggu (21/7).
Menurutnya, dilihat dari pengalaman Hengky dan Rangga memiliki latar belakang sebagai politisi, selain itu memiliki basis di dapil masing-masing. Begitu juga sudah punya modal sosial selama ini mengawal aspirasi di berbagai Kecamatan se-Kabupaten Takalar.
"Sehingga tidak bisa lagi diragukan lagi. Bagi saya pasangan ini sangat ideal diunggulkan untuk memimpin Takalar 2024. Karena bukan hanya politisi, tapi punya track record," jelas tenaga pengajar Fisipol Unhas itu.
Tak hanya itu, Hasrullah juga berpandangan bahwa pasangan Hengky dan Rangga di Takalar akan kuat dan berpotensi menangkan Pertarungan. Meskipun yang menjadi rivalnya di Pilkada Takalar nantinya dari figur memiliki kekuatan besar.
Menurutnya, Hengky dan Rangga memiliki kemampuan leadership untuk pemimpin di birokrasi membawa kerja mencapai target-target pembangunan sesuai harapan masyarakat Takalar.
"Hengki dan Rangga itu, pasangan serasi seperjuangan, punya idealisme di DPRD. Jika disatukan di pilkada Takalar sangat cocok sekali. Mereka
memiliki kemampuan leadership, kerap bersuara memperjuangkan hak rakyat," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan kepada para pemimpin partai politik baik di Golkar dan di PKB untuk melihat secara cermat karier dua figir tersebut agar diususng di Pilkada yang digelar 27 November mendatang.
"Jadi, kembali ke partai masing-masing melihat sosok Hengky dan Rangga. Dua figur ini memiliki kapasitas serta kapabilitas, mereka berperan penting dan pengaruh luar biasa," tuturnya.
Begitu juga, kata dia. Masyarakat Takalar tentu menaru harapan besar agar dua figur tesebut memipin daerah itu agar melanjutkan pembangunan dan melakukan program demi kesejahteraan masyarakat.
"Jika masyarakat melihat pembangunan ke depan maka pilih Hengki-Rangga. Mereka memiliki pengalaman dan juga ide pembangunan. Mau prospek Takalar kedepan maka pilih dua orang ini," tukasnya.
Khusus di internal Partai Golkar belum memutuskan figur yang bakal diusung sebagai calon bupati dan wakil bupati Takalar Pilkada Serentak 2024. Partai beringin baru mengeluarkan surat tugas untuk dua kadernya yaitu Fachruddin Rangga dan Zulham Arief.
Fachruddin Rangga adalah Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode dari Dapil Gowa-Takalar. Sementara Zulham merupakan sekretaris AMPG Golkar Sulsel yang juga menantu Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.
Menanggapi dinamika internal Golkar jelang Pilkada Takalar 2024, pengamat politik Profetik Institute Muh. Asratillah mengatakan, Golkar cenderung mengusung figur yang berpeluang menang berdasar hasil survei dan diprediksi akan bersikap jelang pendaftaran ke KPU.
"Soal jejaring, potensi, kekuatan elektoral dan mesin partai, di hari menjelang pemilihan, pasti diarahkan kepada kader yang paling memungkinkan untuk menang dari segi survei," kata Asratillah.
Berkaca dari hasil survei SMRC yang direkam dua bulan lalu, Asratillah menyebut elektoral Rangga tertinggi di internal Golkar (13 persen) dan figur eksternal adalah Hengky Yasin (38 persen) dan Firdaus Daeng Manye (21,9 persen).
Sementara popularitas Zulham menyentuh angka 9 persen sebagai pendatang baru. Perubahan tingkat elektoral ini terjadi begitu cepat, padahal top elektoral ada pada Firdaus Daeng Manye sebelum pileg dan kini disalip Hengky.
"Survei Hengky ini tidak lepas dari hasil pileg yang mana PKB meraih 5 kursi di DPRD Takalar. Sehingga bisa paket sama kader Golkar," jelas Asratillah.
Sementara itu, pengajar ilmu politik Unibos Dr. Arief Wicaksono menilai, dua kader Golkar yakni Rangga dan Zulham menunjukkan gerbong politik yang berbeda.
"Rangga merepresentasikan Golkar tingkat II atau beringin Takalar, sementara Zulham digambarkan sebagai kader beringin tingkat DPD I karena statusnya sebagai menantu Taufan Pawe," sebutnya.
Dinamika Golkar di Takalar sangat hegemonik. Pola-pola hegemonik sangat kelihatan, pak Rangga merepresentasikan Golkar Takalar, sementara Zulham ini cenderung DPD Golkar Sulsel.
"Dinamika ini menguntungkan Golkar. Inilah Golkar kalau tidak seperti itu, maka bukan Partai Golkar namanya," imbuh Arief. (Yadi/B)