Peletakan Batu Pertama Pembangunan RKB SMPN 1 Torut, Alokasinya Rp4,08 Miliar

  • Bagikan
Peletakan batu pertama pembangunan Ruang Kelas Baru SMPN 1 Rantepao oleh Bupati Torut Ombas

TORUT, RAKYATSULSEL - Bupati Toraja Utara (Torut) Yohannes Bassang atau akrab disapa Ombas meletakkan batu pertama pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMPN 1 Rantepao, Torut, Sabtu (20/7) kemarin.

Proyek ini dilaksanakan pasca terbakar awal tahun 2024 ini. Alhasil, proses belajar mengajar mengalami perubahan lantaran kekurangan ruang belajar. Alokasi pengerjaan RKB ini senilai Rp4,083 miliar melalui APBD Pokok 2024.

Diketahui, kode proyek ini 2502640 dengan nama paket Pembangunan Ruang Kelas Baru beserta Perabotnya SMPN 1 Rantepao). Pagu senilai Rp4,083miliar dan nilai HPS paket Rp4,083 dengan pemenang tender CV MATARIALLO.

Bupati Torut, Yohanes Bassang kepada media usai meletakan batu pertama pembangunan tersebut mengatakan dirinya berharap bekerjaan dapat selesai tepat waktu. Itu, agar proses belajar mengajar di sekolah bisa kembali seperti semula demi peningkatan mutu pendidikan.

"Kita berharap bahwa pembangunan gedung dan fasilitas bisa cepat selesai sesuai dengan kontrak," tegas Ombas.

Kedua, sambung dia, pihaknya berharap dengan cepatnya pembangunan tersebut anak-anak bisa berlajar dengan baik. Sehingga mutu pendidikan bisa kita tingkatkan karena proses belajar mengajar itu banyak faktornya. Salah satunya ketersediaan fasilitas.

"Saya minta rekanan agar bekerja semaksimal mungkin agar pekerjaan bisa tepat waktu dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan, dengan bekerja sesuai juknis yang ada," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Rantepao, Andarias Mabadi mengatakan pasca kebakaran Januari 2024, siswa dan orang tua merasa kuatir tak ada proses belajar-mengajar. Namun, perasaan tersebut tuntas usai peletakan batu pertama pembangunan RKB.

"Kita apresiasi pak bupati Torut yang saat bencana kebakaran lalu berjanji akan segera memperbaiki, dan komitment tersebut dipenuhi hari ini, dengan adanya peletakan batu pertama," tegas Andarias

Diketahui, padca bencana kebakaran, ruang belajar berkurang dan tersisa 27 ruang kelas. Sementara, kebutuhan sesuai data dapodik itu 36 ruang kelas. Tahun ini, Disdik Torut berencana membangun sebanyak 15 RKB di SMPN 1 Rantepao. (Cherly/A)

  • Bagikan

Exit mobile version