PAREPARE , RAKYATSULSEL -- Semua Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Provinsi Sulawesi Selatan secara serentak melaksanakan Semarak Hari Anak Nasional, Ahad (21/7/2024).
Semarak Hari Anak Nasional (HAN) di Kota Parepare dilaksanakan di Gedung Serbaguna Aisyiyah, yang dihadiri para pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang Aisyiyah, para kepala sekolah dan guru TK Aisyiyah, para orang tua murid dan anak didik TK Aisyiyah se-Parepare.
Mengawali kegiatan, dilaksanakan pengukuran dan penimbangan bagi anak TK Aisyiyah se-Parepare sebagai peserta HAN. Kegiatan ini sebagai bentuk gerakan deteksi dini stunting.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyah Kota Parepare, Haniarti SSi Apt MKes, bersama Koordinator Majelis Pauddasmen, Dr St Hajar Larekeng SS MHum mengatakan, kegiatan Semarak HAN serentak dilakukan Aisyiyah se-Sulsel, dan dihadiri Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh secara zoom atau virtual.
"Semarak Hari Anak Nasional ini diisi dengan pengajian klasikal secara serentak oleh seluruh TK Aisyiyah di Parepare. Kemudian ada edukasi PHBS dan DDTK pencegahan stunting. Makan dan minuman sehat ala ayah bunda, hingga parenting bertema Anak Terlindungi Indonesia Maju. Ini edukasi terhadap pencegahan kekerasan dan seksual terhadap anak usia dini," kata Haniarti.
Haniarti mengemukakan, melalui Semarak HAN ini bagaimana menyenangkan dan membahagiakan anak-anak. Sehingga anak-anak merasa disayangi oleh orang tua mereka, lingkungan di sekitarnya hingga di sekolahnya.
Sementara narasumber kegiatan Sriyanti Ambar SKM MKes, Kepala Bidang Kesetaraan Gender Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Parepare mengedukasi tentang pentingnya pencegahan tindak kekerasan dan seksual terhadap anak.
Koordinator Divisi peraturan Perundang-undangan dan Advokasi Majelis Hukum dan HAM PDA Parepare ini mengingatkan, agar pencegahan tindak kekerasan seksual khususnya bagi anak harus dilakukan sejak dini. Karena itu nantinya akan berpengaruh secara fisik dan psikis untuk masa depan anak.
"Jangan ki takut, sudah ada Undang-Undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Di Parepare, sudah ada Ranperda Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan Seksual. Jadi laporkan ki ke pihak berwajib jika mengalami atau mengetahui ada tindakan kekerasan seksual di lingkungan ta," ingat Sriyanti.
Karena itu, Sriyanti mengedukasi memberi pemahaman kepada semua peserta tentang apa itu pelecehan dan kekerasan seksual, seperti apa jenisnya, bagaimana cara mencegahnya, bagaimana menanganinya, dan bagaimana sampai diproses hukum.
"Ajarkan anak-anakta dan lingkungan sekitar kita, mereka harus mengetahui mana sentuhan baik dan buruk dari orang dewasa, mana yang boleh dan mana tidak boleh. Kenali organ tubuh mana yang boleh disentuh orang tua dan dokter ketika diperiksa. Serta
perlu anak-anak kita dilatih keberaniannya bilang tidak ketika ada bagian-bagian tubuh tertentu yang disentuh," pesan Sriyanti. (*)