MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menyebutkan jika adanya wacana kotak kosong itu bagian dari pembodohan publik, setelah salah satu kandidat calon Gubernur Sulsel ingin memborong partai politik (Parpol) pemilik kursi di parlemen.
"Isu kecenderungan mempersiapkan agenda politik kontestasi kota kosong ini kan suatu proses pembodohan publik atau masyarakat kalau kemudian ada keinginan menjadikan kontestasi itu menjadi sebuah ajang pemilihan," kata IAS saat ditemui usai mengikuti uji kelayakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Swiss-Belinn Panakkukang Makassar, Senin (22/7)
Mantan walikota Makassar dua periode ini menyebutkan jika kotak kosong tidak boleh dipandang remeh, dimana Pilwalkot Makassar 2018 lalu, salah satu kandidat harus tumbuh dengan kemenangan kotak kosong.
"Kan kita punya pengalaman kota kosong kemarin bagaimana bisa memuaskan hati pilihan masyarakat kalau tidak ada ruangnya dan ketika kotak kosong yang kebetulan banyak akhirnya kotak kosong yang banyak dipilih oleh masyarakat dan saya kira ini menjadi suatu pelajaran yang baik dan jangan sampai terulang," bebernya.
"Kalau itu terjadi (kotak kosong) tidak bagus sekali dalam proses pendidikan politik. Sangat tidak bagus oleh karena itu saya berharap jangan sampai diciptakan itu (Kotak Kosong)," lanjutnya.
Namun dirinya berharap bagaimana Golkar dengan peraih 14 kursi dan PKS 7 kursi bisa mengusung dirinya pada Pilgub Sulsel nanti. "Kan saya Golkar. Golkar itu cuma kurang 3 kalau ada PKS selesai dan cukup," jelasnya. (Fahrul/B).